PROVINDENCE - Pernah mengalami kesulitan tidur meski berada di ranjang empuk sebuah hotel mewah? Rupanya banyak orang mengalami masalah yang sama, saat tidak tidur di ranjang miliknya sendiri. Meski sudah diketahui lama, belum ada penelitian yang menjelaskan mengapa masalah ini terjadi pada banyak orang.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan Jurnal Current Biology, Sabtu 7 Januari 2017, menunjukkan bahwa otak bagian kiri manusia tetap terjaga sementara bagian sebelahnya tertidur, saat manusia tidur di ranjang yang bukan miliknya.

Hal ini ditemukan dalam penelitian Brown University di Provindence, Rhode Island, Amerika Serikat terhadap 35 responden muda dan sehat. Reaksi ini juga ditunjukkan oleh sejumlah binatang seperti paus, lumba-lumba dan burung. Peneliti menyebut reaksi ini sebagai sejenis ronda malam.

“Lingkungan baru membuat manusia mengaktifkan sistem pengawasan. Hal ini dilakukan agar kita dapat mengawasi sekitar dan mendeteksi hal-hal tidak biasa,” kata Masako Tamaki, salah satu tim peneliti dari Laboratory for Cognitive and Perceptual Learning at Brown University.

Rupanya, karena manusia merasa dirinya sangat rentan saat tidur, otak kita separuh terjaga untuk melindungi diri kita sendiri.

Meski begitu, para peneliti belum mengetahui mengapa otak yang tetap terjaga saat kita berada di kamar asing adalah sebelah kiri, dan bukan sebaliknya.

Tetapi yang menarik, kondisi ini biasanya hanya terjadi pada malam pertama. Jadi jangan khawatir bila Anda sulit tidur di tempat asing.