JAWA TENGAH - Limbah atau ranting kayu biasanya hanya dimanfaatkan untuk alat bakar atau dibuang begitu saja. namun dengan sentuhan kreativitas, limbah ini ternyata bisa dimanfaatkan menjadi sebuah kerajinan tangan yang cantik dan menarik. Seperti kerajinan tangan yang dibuat oleh seorang pemuda asal pati, jawa tengah, ini misalnya. memanfaatkan limbah kayu, pemuda ini berhasil membuat diorama miniatur rumah adat khas pati, lengkap dengan aktivitas masyarakat di dalamnya.

Limbah tak terpakai bisa disulap menjadi pundi-pundi rupiah, bila kita bisa memanfaatkannya dengan sedikit sentuhan kreativitas. Adalah lutfi setyo prabowo (30), misalnya. pemuda asal desa Sukoharjo, Margorejo, Pati, Jawa Tengah ini, memanfaatkan limbah kayu menjadi produk kerajinan tangan yang menarik. kayu-kayu tak terpakai yang diperoleh pekarangan rumah dibuat menjadi sebuah diorama miniatur rumah adat pati, yang selama ini mulai hilang ditelan kemajuan zaman.

Ide awal pembuatan kerajinan miniatur rumah adat ini didapatkan oleh Lutfi, ketika melihat dari melihat banyaknya tumpukan kayu, yang dibiarkan begitu saja di pekarangan rumah. dari awalnya yang hanya sekedar iseng membuat kerajinan, hasil karyanya justru menjadi barang seni dengan nilai artistik tinggi.

untuk membuat diorama ini, bahan yang digunakan hanya limbah atau ranting kayu, gunting, lem daya rekat tinggi, serta gergaji dan alat ukir. lutfi terlebih dahulu memilih ranting yang akan ia gunakan, sesuai dengan kebutuhan. kayu tersebut biasanya berukuran kecil, namun cukup kuat untuk diukir.

tak hanya sekedar miniatur rumah joglo khas pati saja, di dalamnya seolah juga menceritakan kehidupan masyarakat pedesaan. seperti diorama miniatur rumah yang dibuatnya ini. Di dalamnya menceritakan kehidupan masyarakat desa, yang memasak masih dengan menggunakan kayu bakar, di dapur tradisional.

“Dalam satu bulan, sedikitnya mampu memproduksi 30 hingga 50 kerajinan diorama miniatur rumah pati. untuk pemasaram, selain lokal pati, hasil karya Lutfi juga sudah dipasarkan ke sejumlah kota besar seperti Semarang, Jogja hingga sebagian Jawa Timur,” ujarnya.

Satu diorama miniatur rumah milik lutfi ini, ia banderol dengan harga Rp200 ribu hingga Rp500 ribu, tergantung tingkat kerumitan dan ukuran. luthfi mengaku, memilih rumah tradisional pati , karena rumah adat ini sudah jarang ditemui. selain itu juga memberikan kesan kerinduan pada masa dahulu.