JAKARTA - Produsen bubur kayu dan kertas Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas bekerja sama dengan sejumlah pakar lingkungan untuk mendukung program pemerintah terkait pengurangan sampah plastik. APP menggandeng Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia (IESA) yang terdiri dari para alumni Magister dan Doktor Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia. Kesepakatan kerja sama ditandatangani oleh kedua belah pihak di Jakarta. Managing Director Sustainability APP Aida Greenbury menjelaskan, implementasi program termasuk peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengurangan sampah plastik serta pengelolaan sampah yang bertanggung jawab melalui alat-alat edukasi dan dialog publik. "Pemberdayaan kepada masyarakat mengenai edukasi pengurangan sampah plastik akan dilakukan di berbagai kota seperti Tangerang, Serang, dan Malang yang berdekatan dengan area operasi perusahaan," ucap Aida.

Ketua Perkumpulan Ahli Lingkungan Indonesia Budhi Soesilo menyebutkan pentingnya kerja sama tersebut. Apalagi, berdasarkan data Jambeck Research Group pada 2015, Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai 187,2 juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton.

Sinergi IESA dan APP itu disebut Budhi sebagai wujud penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang menekankan pada aspek pengabdian masyarakat, penelitian, dan pengajaran. Nantinya, para ahli lingkungan akan membuat riset mengenai pengelolaan sampah dan policy paper terkait pengurangan sampah plastik untuk direkomendasikan kepada pemerintah.

Tim juga akan mengingatkan masyarakat mengenai prinsip keserasian dalam pengelolaan lingkungan dengan menyeimbangkan prinsip ekonomi, sosial, lingkungan, dan penerapan teknologi yang berkelanjutan. Selanjutnya, program edukasi pengurangan sampah plastik akan disebarluaskan melalui workshop, pameran, dan diskusi terfokus. "Kerja sama antara IESA dan APP merupakan kolaborasi akademisi dan praktisi yang berfokus pada edukasi pentingnya pengurangan sampah plastik yang akan dituangkan dalam kegiatan ilmiah dengan memperbanyak publikasi internasional," kata Budhi.