KOBA - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan membangun jalan lingkar sepanjang 30 kilometer untuk jalur kendaraan yang bertonase tinggi dan mengurai macet.
"Jalan lingkar itu akan dibuka dari Desa Nibung, Kecamatan Koba dan tembusnya di Kecamatan Namang dengan panjang sekitar 30 kilometer," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang dan Pertanahan, Hassan Basri di Koba, Rabu.
Ia menjelaskan, jalan lingkar tersebut merupakan proyek tahun jamak yang pengerjaannya akan dimulai pada 2018 dan sumber dana murni dari APBD.
"Ini jelas proyek besar yang tidak bisa diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun, tetapi harus beberapa tahun ke depan dan menelan dana yang cukup besar," ujarnya.
Ia menjelaskan, jalan lingkar tersebut dengan bukaan awal 50 meter dan lebar sembilan meter karena diproyeksikan untuk jangka panjang.
"Memang bukaan awal badan jalan itu memiliki lebar 50 meter, tetapi lebar ruas jalan hanya sembilan meter karena harus dipikirkan jangka panjang mungkin dijadikan jalur dua, atau yang lainnya," kata dia.
Ia mengatakan, pembangunan jalan lingkar tersebut sudah direncanakan sejak lama untuk mengantisipasi semakin tingginya volume kendaraan.
"Awal 2018 kalau tidak ada halangan akan segera dimulai pengerjaannya, titik yang dilewati jalan lingkar tersebut hanya kawasan hutan, bukan pemukiman penduduk," ujarnya.
Ia menjelaskan, jalan lingkar tersebut merupakan proyek tahun jamak yang pengerjaannya akan dimulai pada 2018 dan sumber dana murni dari APBD.
"Ini jelas proyek besar yang tidak bisa diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun, tetapi harus beberapa tahun ke depan dan menelan dana yang cukup besar," ujarnya.
Ia menjelaskan, jalan lingkar tersebut dengan bukaan awal 50 meter dan lebar sembilan meter karena diproyeksikan untuk jangka panjang.
"Memang bukaan awal badan jalan itu memiliki lebar 50 meter, tetapi lebar ruas jalan hanya sembilan meter karena harus dipikirkan jangka panjang mungkin dijadikan jalur dua, atau yang lainnya," kata dia.
Ia mengatakan, pembangunan jalan lingkar tersebut sudah direncanakan sejak lama untuk mengantisipasi semakin tingginya volume kendaraan.
"Awal 2018 kalau tidak ada halangan akan segera dimulai pengerjaannya, titik yang dilewati jalan lingkar tersebut hanya kawasan hutan, bukan pemukiman penduduk," ujarnya.