PAMEKASAN - Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yakni Kecamatan Pamekasan, Pademawu dan Kecamatan Pegantenan, sejak Selasa kemarin akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu, pagi ini terpantau mulai surut. Sejumlah kelurahan di kecamatan Kota Pamekasan yang sebelumnya tergenang banjir, seperti Kelurahan Parteker, Gladak Anyar, Patemon dan Kelurahan Jungcangcang, tidak ada genangan banjir lagi.

"Banjir mulai surut sejak subuh tadi," kata warga Kelurahan Jungcangcang, Pamekasan Sugianto, Rabu (04/01/2017).

Demikian juga banjir yang menggenangi perkampungan warga di Desa Lemper dan Desa Buddagan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan. Di dua desa ini, tidak terlihat lagi adanya genangan banjir di halaman rumah warga. Debet air di Sungai Kalisemajid yang meluap dan menyebabkan terjadinya banjir di Kecamatan Kota Pamekasan dan di Kecamatan Pademawu, juga terpantau berkurang.

"Tadi malam kan ketinggian air melewati batas itu, sekarang sudah turun dua strip," kata warga Pademawu Rosidi, saat memantau perkembangan debet air sungai Kalisemajid di Desa Sumedangan, Pademawu.

Di Kecamatan Pegantenan, banjir di wilayah itu juga dilaporkan surut. "Kalau di Pegantenan banjir mulai surut sejak tadi malam," kata seorang warga, Samsul Hadi.

Sementara, warga korban banjir di Kecamatan Kota, Pamekasan, terpantau mulai membersihkan lumpur di rumah-rumah mereka akibat banjir itu. Beberapa warga terlihat menjemur alas tidur dan ranjang mereka yang basah akibat tergenang banjir, terutama di Kelurahan Gladak Anyar yang merupakan lokasi terparah.

Sejumlah anggota TNI dari Kodim 0826 Pamekasan terlihat berbaur dengan masyarakat membantu membersihkan lumpur di rumah-rumah warga. Banjir yang terjadi di Pamekasan ini merupakan kali pertama di 2017 dan tergolong paling parah dalam dua tahun terakhir.