Bagi pasangan, memiliki buah hati adalah salah satu dambaan dalam hidup. Bahkan, banyak yang beranggapan bahwa tanpa kehadiran anak, mereka tidak akan bisa membangun kehidupan pernikahan yang bahagia.

Akan tetapi, sebuah studi baru saja menemukan bahwa memiliki anak tidak membuat Anda bahagia lebih dari setahun.

Studi yang menganalisa data dari empat negara, yaitu Britania Raya, Amerika Serikat, Jerman, dan Australia, ini justru menemukan bahwa memiliki pasangan yang  sesuai dapat menghasilkan kebahagian yang berkelanjutan.

Secara rata-rata, anak hanya dapat menambahkan angka 0,25 dalam skala kebahagian dari satu hingga sepuluh.

Tetapi, angka kebahagiaan ini hilang begitu saja menjadi nol ketika menginjak tahun kedua.

Andrew Clark dari Paris School of Economics, peneliti dan penulis studi tersebut, mengatakan dalam konferensi pers di London, kita tidak bisa menemukan efek besar dari memiliki anak terhadap kebahagiaan.

“(Namun) kita menemukan efek positif dari memiliki pasangan yang tidak pudar seiring berjalannya waktu,” ucapnya.

Walaupun demikian, karena studi tersebut hanya mengamati subyeknya selama delapan tahun, Clark menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengamati efek jangka panjang dari memiliki anak.

“Kita tidak memiliki bukti mengenai apa yang terjadi dalam waktu 20 hingga 30 tahun, atau bahkan 40 tahun, ketika kita menjadi tua dan perlu dirawat (oleh anak),” ujarnya.