KAPUAS - Para pekerja perusahaan batu bara di lokasi tambang desa Kahukup, pedalaman hutan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah ikut bersedekah untuk membantu penderitaan saudara muslim di Aleppo. Para pekerja tambang yang bekerja di PT. Pama Asmi ini, mengumpulkan dana sumbangan kurang lebih Rp. 40 jutaan hanya dalam dua hari. Pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Muhajirin milik PT. Pama Asmi, Ustaz Syaifullah kepada Republika, berbincang mengenai sumbangan terhadap warga Suriah di Aleppo tersebut. Ia mengungkapkan walaupun puluhan karyawan bekerja di lokasi pertambangan yang berada di pedalaman hutan Kalimantan, tidak menyurutkan rasa solidaritas ukhuwah Islamiyah mereka.

"Walaupun informasi ke kita soal penderitaan warga Aleppo itu baru, saya gerakkan karyawan dalam seminggu terkumpul lebih kurang Rp 40 juta," katanya. Dana yang terkumpul itu pun, kata dia, lantas dana tersebut langsung disumbangkan ke Syam Organization di kota Balikpapan.

Ia mengakui solidaritas Islam karyawan tambang batu bara di lokasi desa Kahukup milik PT. Pama Asmi memang cukup tinggi. Ini terlihat dengan mudahnya karyawan menyisihkan uangnya untuk isu-isu keislaman. Ketika ada ajakan Aksi Bela Islam III pada 2 Desember lalu (aksi 212), para karyawanpun ikut mengumpulkan dana untuk mendukung massa umat Islam di aksi 212.

"Spontan terkumpul tujuh juta, dan saya langsung bawa ke Jakarta untuk sumbangan  logistik massa umat Islam dari Bengkulu," kata Ustaz Syaifullah.

Aris salah satu karyawan bagian mekanik di lokasi pertambangan mengatakan para karyawan memang dengan penuh kesadaran menyisihkan uangnya untuk bantuan Aleppo dan aksi 212. Menurutnya kesadaran para karyawan ini tidak lepas dari keaktifan DKM Masjid Al Muhajirin dan Ustaz Syaifullah.

Walaupun ia mengakui rasa kesadaran para karyawan ini masih di staff bawah yang berada di lapangan. "Kita berharap bisa lebih ikut berperan dalam solidaritas umat Islam walaupun berada di lokasi pertambangan pedalaman Kalimantan," kata dia.