MOSKOW - Kremlin bersumpah untuk membalas keputusan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang mengusir 35 diplomat Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, mengatakan Moskow tidak punya pilihan lain kecuali bertindak atas prinsip “timbal balik”.

Pemerintah Presiden Barack Obama memberi waktu 72 jam bagi 35 diplomat Rusia untuk angkat kaki dari AS. Keputusan Obama ini diambil sebagai respons atas tuduhan bahwa Rusia ikut campur pemilu AS dengan melakukan peretasan email Komite Nasional Demokrat (DNC) yang dokumennya dibocorkan WikiLeaks. Tindakan itu dianggap membantu Donald Trump yang akhirnya terpilih sebagai presiden AS.

Peskov mejanjikan pembalasan dari Rusia akan menyebabkan ”ketidaknyamanan yang signifikan” bagi AS. 

AS tak hanya mengusir 35 diplomat Rusia, tapi juga menutup dua kantor Rusia di New York dan Maryland. Selain itu, lima entitas dan empat pejabat Rusia dijatuhi sanksi terbaru oleh Departemen Keuangan AS.

”Sementara ini saya tidak bisa mengatakan apa responnya, meskipun kami tahu di sini, kami tidak memiliki alternatif lain untuk bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip timbal balik,” kata Peskov, seperti dikutip RIA Novosti, Jumat (30/12/2016).

“Tidak ada urgensi segera untuk bertindak, tetapi dalam hal apapun, keputusan yang berkaitan dengan langkah-langkah tersebut akan diambil oleh presiden Rusia,” imbuh juru bicara Presiden Vladmir Putin itu.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Konstantin Dolgov mengatakan, pemerintahan Obama berusaha merusak setiap restorasi hubungan baik antara Washington dan Moskow. ”Saya hanya bisa menegaskan kembali bahwa sanksi histeria ini menunjukkan bagaimana hal yang tidak mengerti pemerintah AS sudah keluar,” ujarnya.

Rusia membantah tuduhan ikut campur pemilu AS dengan serangan cyber yang dilakukan para hacker. Moskow menyebut tuduhan Washington tidak berdasar