MANILA - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan membakar markas besar PBB di New York. Ancaman itu sebagai tanggapan atas kritik internasional atas tindakan kerasnya terhadap tersangka pengedar narkoba. "Kau pergi dan mengajukan keluhan di PBB, Saya akan membakar PBB jika Anda menginginkannya. Saya akan membakarnya jika saya pergi ke Amerika," katanya saat berbicara di sebuah pangkalan militer di kota Zamboanga, selatan Filipina seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (25/12/2016).

Sebelumnya, Duterte juga mencela Komisaris HAM PBB Zeid Ra'ad Al Hussein yang menginginkan dilakukannya penyelidikan atas pengakuan Duterte yang membunuh penjahat saat menjadi wali kota Davao City. Hussein juga meminta penyelidikan terhadap kematian selama perang anti narkoba yang tengah berlangsung.

"Orang ini (Zeid Ra'ad al Hussein) sesungguhnya seorang joker atau gila. Kau pejabat PBB, duduk di sana dengan pantat Anda, kami membayar gaji Anda. Anda idiot, jangan bilang apa yang harus dilakukan. Siapa yang memberi Anda hak?" katanya.

"Silakan tutup mulut karena otak Anda kurang di sana. Kembali ke sekolah. Anda PBB, Anda tidak tahu diplomasi. Anda tidak tahu bagaimana berperilaku menjadi seorang pejabat PBB. Kau tidak bicara padaku seperti itu, Anda bajingan," katanya kepada Zeid.

Pada bulan September, pemimpin Filipina yang vokal itu menolak bertemu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. Ia bahkan mengancam akan meninggalkan PBB setelah dikritik soal perang terhadap narkoba.

Seorang pejabat PBB kepada Reuters mengatakan hal itu pada dasarnya tidak pernah terjadi dimana seorang pemimpin terlalu sibuk untuk memenuhi pertemuan dengan sekretaris jenderal.