JAKARTA - Vokalis Titi DJ mendidik keempat anaknya dengan cara menerapkan komunikasi yang terbuka.
"Aku ajak ngobrol, apa kegiatan mereka selain kuliah dan sekolah. Dari situ saya jadi tahu mereka di track yang benar dan saya bisa tidur tenang karena tahu," ungkap Titi saat ditemui di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2016).
Titi bersyukur anak-anaknya jujur dan terbuka kepadanya. Ia juga memberi keluasaan kepada mereka dan tidak terlalu ingin tahu alias kepo terhadap mereka.
"Karena setelah mereka besar saya sudah enggak terlalu kepo. Karena saya sudah menganggap di usia mereka ini, mereka sudah bisa bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan, gitu," tuturnya.
Pelantun "Sang Dewi" ini juga sudah tak lagi mau terbawa emosi saat marah kepada anak-anaknya. Menurutnya, hal itu justru tak efektif.
"Ada periode saya galak. Cuma saya berpikir dan introspeksi. Galak malah ngabisin tenaga, pikiran dan waktu," katanyanya.
"Anak-anaknya juga belum tentu mengerti, karena kalau digalakin dan pakai emosi justru bisa lebih kacau. Jadi kalau saya marah saya diam dulu setelah dingin baru. Semenjak itu komunikasinya jadi lebih enak," imbuhnya.
"Aku ajak ngobrol, apa kegiatan mereka selain kuliah dan sekolah. Dari situ saya jadi tahu mereka di track yang benar dan saya bisa tidur tenang karena tahu," ungkap Titi saat ditemui di SCTV Tower, Senayan City, Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2016).
Titi bersyukur anak-anaknya jujur dan terbuka kepadanya. Ia juga memberi keluasaan kepada mereka dan tidak terlalu ingin tahu alias kepo terhadap mereka.
"Karena setelah mereka besar saya sudah enggak terlalu kepo. Karena saya sudah menganggap di usia mereka ini, mereka sudah bisa bertanggung jawab dengan apa yang mereka lakukan, gitu," tuturnya.
Pelantun "Sang Dewi" ini juga sudah tak lagi mau terbawa emosi saat marah kepada anak-anaknya. Menurutnya, hal itu justru tak efektif.
"Ada periode saya galak. Cuma saya berpikir dan introspeksi. Galak malah ngabisin tenaga, pikiran dan waktu," katanyanya.
"Anak-anaknya juga belum tentu mengerti, karena kalau digalakin dan pakai emosi justru bisa lebih kacau. Jadi kalau saya marah saya diam dulu setelah dingin baru. Semenjak itu komunikasinya jadi lebih enak," imbuhnya.