MOSKOW - Seorang pejabat Rusia kembali menjadi korban penembakan. Setelah dunia tersentak dengan aksi penembakan terhadap Dubes Rusia untuk Turki, hanya selang sehari seorang pejabat tinggi Moskow lainnya ditemukan tewas ditembak di rumahnya.
Seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (21/12/2016), seorang Kepala Departemen Kementerian Luar Negeri Rusia ditemukan tewas ditembak di apartemennya di Moskow. Korban diidentifikasi sebagai Petr Polshikov, seorang diplomat tingkat tinggi yang dikatakan sebagai tokoh senior di bagian dinas Amerika Latin.
Tibu pria berusia 56 tahun itu ditemukan dengan luka tembak di kepala. Sebuah sumber mengatakan dua selongsong peluru ditemukan bersama dengan sebuah pistol di bawah westafel di dapur. Istri korban dilaporkan juga berada di apartemen tersebut.
Sebuah rekaman menunjukkan paramedis membawa seorang pria yang mengenakan kemeja putih ke dalam ambulans. Polisi masih memeriksa sejumlah kemungkinan atas kematian Polshikov ini.
Berita ini muncul sehari setelah peristiwa penembakan terhadap Dubes Rusia untuk Turki Andrey Karlov. Karlov tewas ditembak seorang polisi Turki saat berpidato di sebuah pameran seni di Ankara. "Jangan lupa Aleppo, jangan lupa Suriah," kata pelaku usai menembak mati Karlov.
Seperti dikutip dari News.com.au, Rabu (21/12/2016), seorang Kepala Departemen Kementerian Luar Negeri Rusia ditemukan tewas ditembak di apartemennya di Moskow. Korban diidentifikasi sebagai Petr Polshikov, seorang diplomat tingkat tinggi yang dikatakan sebagai tokoh senior di bagian dinas Amerika Latin.
Tibu pria berusia 56 tahun itu ditemukan dengan luka tembak di kepala. Sebuah sumber mengatakan dua selongsong peluru ditemukan bersama dengan sebuah pistol di bawah westafel di dapur. Istri korban dilaporkan juga berada di apartemen tersebut.
Sebuah rekaman menunjukkan paramedis membawa seorang pria yang mengenakan kemeja putih ke dalam ambulans. Polisi masih memeriksa sejumlah kemungkinan atas kematian Polshikov ini.
Berita ini muncul sehari setelah peristiwa penembakan terhadap Dubes Rusia untuk Turki Andrey Karlov. Karlov tewas ditembak seorang polisi Turki saat berpidato di sebuah pameran seni di Ankara. "Jangan lupa Aleppo, jangan lupa Suriah," kata pelaku usai menembak mati Karlov.