MEDAN - Kepala Kantor Cabang Bank BTN Medan, Slamet Purwadi menuturkan, saat ini ada 800an outlet BTN. Di BTN Medan, yang membawahi Sumut, menghandle 26 outlet. Adapun aset di Medan saat ini mencapai Rp 3,6 triliun.

"Pertumbuhan untuk Sumut tidak segencar daerah yang lain, bahkan Sumut kalah dari Batam dan Pekanbaru, karena memang fokus kami di properti," katanya saat penandatanganan kerja sama dengan Kejatisu di Meeting Room Lantai 10 Hotel Aryaduta Medan, Selasa (20/12/2016).

Dijelaskannya, dari Rp 3,6 triliun aset BTN Medan, hampir 95 persen menangani produk subsidi, yakni program 1 juta rumah yang digencarkan Presiden Jokowi.

"Sekarang ini ada sekitar 42 ribu debitur Bank BTN Medan. Nah, dari kredit properti itu, 95 persennya program rumah subsidi, selebihnya komersil," terangnya.

Selain itu, tambah Slamet, Non Performing Loan (NPL) ataupun kredit macet masih berada di sekitar 5 persen. Hal ini masih cukup tinggi jika dibanding dengan skala nasional.

"Nah, NPL di Sumut ini masih sangat tinggi, sekitar 5 persen, jadi kami minta bantuan juga pada Kejati, karena memang jika kredit macet yang dilakukan debitur kurang mampu, kami akan beri keringanan. Namun, masalahnya banyak yang mampu tapi tidak mau bayar, ini yang jadi masalah," jelasnya.

Pihaknya pun menargetkan NPL bisa di bawah 5 persen. Bahkan, pihak BTN Pusat meminta agar BTN Medan dapat mengejar dana-dana lain.

"Ya tahun depan NPL ditargetkan sekitar 2 persen. Jadi harus tekan sekitar 80 miliar. Saat ini ada 200 miliar itu yang macet. Makanya, kerja sama ini diharapkan dapat menekan NPL," pungkasnya.