Salah satu perancang busana ternama di Indonesia, Ghea Panggabean, telah menggeluti dunia mode Tanah Air hingga mancanegara selama 35 tahun dan masih berlanjut hingga sekarang.

Konsistensi Ghea dibuktikan dengan menggelar pergelaran busana setiap tahun yang menghadirkan koleksi baru menghadirkan beragam motif kekayaan kain Indonesia.

“Jadi, inspirasi saya datanganya dari kain antik. Jumputan merupakan salah satu kesukaan dari awal karir saya,” ujar Ghea usai acara Kenal Lebih Dekat dengan Ghea Panggabean di Alun-alun Grand Indonesia Jakarta, beberapa waktu lalu.

Pada awalnya, Ghea mengakui bahwa dia sangat senang mengumpulkan kain-kain antik dari Indonesia.

Kemudian, hobi itu menggerakkannya untuk mempopulerkan kecantikan kain Indonesia kepada dunia.

Oleh karena itu, Ghea juga merancang busana ready to wear dengan teknik cetak. Lalu, Ghea juga hadirkan koleksi kain yang terinspirasi dari kain kuno teknik cetak dalam versi modern.

“Menggunakan teknik cetak ini karena untuk busana ready to wear. Sebab, kalau kain antik digunting-gunting itu sayang,” ujarnya.

Dalam menciptakan dan membuat kain, Ghea bekerjasama dengan para perajin daerah.

Selain cetak, Ghea juga menggunakan teknik printing untuk membuat busana ready to wear dengan motif antik.
Motif kain antik ini tidak hanya diimplementasikan Ghea pada koleksi busana saja, tetapi juga saat dia merancang kain antik pada perangkat makan minum yang terbuat dari porselen.