DENPASAR - I Kadek Ardita alias Mangun, bocah usia delapan tahun asal banjar Balingkang, Desa Songan, Kintamani, Bangli, Bali terbaring lemah. Tangan kanannya hancur setelah terkena letusan petasan yang dinyalakannya, Minggu (17/12/2016) siang di rumahnya.

Pascakejadian korban yang sebelumnya dirawat di rumah sakit di Gianyar terpaksa dirujuk ke RSUP Sanglah pada pukul 18.00 Wita karena luka yang dideritanya cukup parah.

"Kejadiannya siang hari, pas main petasan di depan rumah. Sewaktu saya lihat televisi, tiba-tiba ada bunyi letusan dan suara mengaduh kesakitan," ucap Jero Renon, paman korban saat ditemui di IGD RSUP Sanglah, Senin (19/12/2016).

Renon menuturkan, saat melihat keluar ia pun kaget karena pergelangan tangan kanan siswa yang masih duduk di bangku kelas dua SD itu telah terpisah dari tubuhnya.

Selain itu, tubuh Mangun terutama pada bagian pergelangan tangan pun berlumuran darah.

Sang bocah juga merintih kesakitan menahan sakit. "Saya kaget pas saya lihat pergelangan tangannya putus terlempar sejauh 15 meter," ujarnya sedih.

Sebelumnya korban diketahui usai membeli petasan sebesar sosis dari warung dekat rumahnya.

Ia tak menyangka, petasan yang dibeli keponakannya tersebut justru meledak dan merenggut tangan kanan korban. "Kejadiannya cepat sekali," tuturnya singkat.

Saat ini korban yang mendapatkan perawatan intensif, langsung ditangani oleh tim medis untuk dilakukan operasi.

Tahun 2013 lalu, sebanyak 9 orang juga sempat menjadi korban petasan.
Saat Dodi Krisnandan (12) memainkan mercon bersama teman-temannya, di malam tahun baru tak jauh dari rumahnya di Jalan Imam Bonjol, Denpasar.

Kedua sisi mercon, yakni bagian atas dan bawah tiba-tiba meledak.
Ledakan tersebut, membuat ibu jari tangan kanan Dodi patah.
Diseputar ibu jari tersebut terdapat luka robek.

Pihak keluarga yang memang berada tak jauh dari korban pun lantas membawanya ke RSUP Sanglah untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Lantaran ibu jari tangan kanan korban patah, tak pelak dirinya harus menjalani operasi pemasangan pen.

Usai pemasangan operasi, korban yang baru masuk ke kamarnya sekitar pukul 10.30 tersebut, tampak tergolek lemas.

Dengan perban yang membalut nyaris seluruh bagian tangan kanannya.
Selain Dodi, masih ada delapan orang lainnya, yang menjadi korban keganasan kembang api.

Di antaranya, Ni Kadek Sulastri (21), warga Waturenggong Denpasar, yang terkena dibagian punggung, I Ketut Sueca (26), warga Banjar Dinas Tunas Sari yang terkena dibagian perut, I Gede Jelantik, warga Padang Kerta yang terkena mercon dibagian mata kirinya, Kadek Mariana (24), warga Sanur yang terkena petasan di mata kanannya, Sunardi (35), warga Banjar Dangin Sema, Karangasem, yang kena petasan dibagian mata kanannya, I Putu Yogi Pranata (14), warga Banjar Batur, Kintamani, yang kena petasan di tangan bagian kiri, Komang Nanda, warga Tuban, Kuta, Badung, yang kena mercon dibagian mata kanannya, dan George Deda, wisatawan asing yang kena mercon di tangannya.(tnc)