SYDNEY - Gempa bumi berkekuatan 7,9 SR mengguncang Papua Nugini, Sabtu (17/12), sekitar pukul 20.51 waktu setempat atau 17.51 WIB. Gempa berpotensi memicu tsunami dahsyat. Pusat gempa berada di koordinat 4, 509 Lintang Selatan (LS) dan 153,45 Bujur Timur (BT).

Namun beberapa jam usai gempa berkekuatan 7,9 magnitudo tersebut Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC), menyatakan ancaman tsunami telah berlalu.

"Ancaman tsunami dari gempa ini sekarang telah berlalu," dalam pernyataan PTWC, dikutip Reuters.

Meski demikian, pihak berwenang di Papua Nugini diminta untuk terus memantau gelombang pasang di kawasan pesisir. 

Awalnya, PTWC mengeluarkan peringatan tsunami yang mungkin berdampak di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Namun peringatan itu dicabut setelah US Geological Survey atau Badan Geologi AS merevisi kekuatan gempa dari 8 magnitudo ke 7,9 magnitudo.

Selain itu, kedalaman gempa juga direvisi, dari 73 kilometer menjadi 103 kilometer.

Warga yang berada di pesisir pantai sempat berlarian ke ketinggian untuk menghindari kemungkinan tsunami.

Sementara itu, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Wilayah V Jayapura menyatakan gempa berkekuatan 8 magnitudo terjadi di New Ireland Region, Papua Nugini.

Pesan terakhir yang diterima BMKG dari PWTC telah terjadi tsunami di Tarekukurere, Papua Nugini setinggi 8 sentimeter.

Dari hasil pemodelan BMKG, tsunami tersebut tidak sampai ke wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat.

"Diharapkan masyarakat di Papua dan Papua Barat agar tetap tenang dan tidak perlu evakuasi dan terus mengikuti arahan dari BMKG dan BPBD. Khusus masyarakat di pesisir Papua dan Papua Barat diimbau agar tidak terpancing isu karena tsunami tidak berdampak di Indonesia," bunyi pernyataan tersebut.***