MAKASAR - Kota Makassar dikenal sebagai salah satu daerah tujuan wisata kuliner di Indonesia. Bila berkunjung ke kota berjulukan Anging Mammiri itu tak lengkap rasanya jika tak mencicipi kuliner khasnya. Salah satunya adalah pisang epe. Makanan yang berbahan utama pisang itu hanya bisa dijumpai di Kota Daeng, julukan lain Kota Makassar. Kata epe berasal dari bahasa Makassar yang berarti jepit. Pisang epe bisa diartikan pisang bakar yang dijepit dan menjadi gepeng dengan berbahan dasar dari pisang. Pisang yang digunakan adalah pisang raja yang belum terlalu masak dan tidak lembek.

Rasanya gurih dan manis. Juga bervariasi. Ada rasa durian, keju, dan coklat. Jajanan itu terbuat dari pisang yang dibakar, lalu dijepit. Dalam bahasa Makassarnya disebut diepe. Setelah itu, pisang dilumuri cairan gula merah. Pisang epe digemari semua kalangan. Baik yang muda, anak-anak dan orang tua.

Sebagai penambah cita rasa, pisang epe biasanya ditambahkan susu atau milo bubuk. Kuliner khas Kota Daeng itu banyak dijumpai saat berkunjung di kawasan Anjungan Pantai Losari, yang menjadi ikon Kota Makassar.

Salah satu tempat penjualan pisang epe yang paling banyak dikunjungi adalah gerobak Pisang Epe Losari Mandiri. Letaknya di pertigaan Jalan Penghibur- Jalan Ali Malaka, depan Anjungan Losari.

Gerobak Pisang Epe Losari Mandiri mulai buka jam 17.00 WITA hingga menjelang subuh, jam 03.00 WITA. Setiap malam tempat ini ramai dipenuhi pecinta kuliner pisang epe. Tempatnya sederhana dan terbuka (out door).

Pengunjung yang datang bukan hanya warga Makassar, tapi juga dari luar daerah. Bahkan banyak turis asing yang penasaran ingin mencicipi nikmatnya kuliner khas Makassar itu.

Hud Yusuf Daeng Nai, 51 tahun, adalah pemilik Gerobak Pisang Epe Losari Mandiri. Dia merupakan perintis jajanan pisang epe di Pantai Losari. Sudah 20 tahun ia menjalankan usahanya, tepatnya sejak 1996. "Sudah 20 tahun saya menjual pisang epe di sini. Banyak yang datang, termasuk turis dari luar negeri," ujar Puput, 24 tahun, menantu Daeng Nai.

Ibu rumah tangga asli Makassar itu menjelaskan, harga pisang epe satu porsi yakni Rp 10 - 12 ribu, tergantung selera. Berbagai jus dan minuman panas juga jadi andalan sebagai pelengkap saat menikmati pisang epe. Ada alpukat, jeruk, susu panas, sara’ba dan kopi. "Di sini kami juga jual roti bakar berbagai rasa. Tapi yang paling banyak laku, ya, pisang epe," ucap Puput.

Tiap porsi berisi tiga buah pisang yang sudah dicampuri kuah sesuai selera. Adapun yang menjadi pembeda sekaligus favorit, yakni coklat. Menurut Puput, di tempatnya pisang epe coklat asli dari Milo. Sedangkan di tempat lain hanya coklat yang diparut. Sedangkan pisangnya langsung diambil dari daeah luar Kota Makassar.

Salah seorang pengunjung, Dhina, 25 tahun, mengaku suka datang ke Gerobak Pisang Epe Losari Mandiri. Beberapa kali bersama keluarga ataupun temannya. Menurut warga Jalan AP. Pettarani itu, pisang epe memang nikmat rasanya. Apalagi disantap di tepi pantai.

Dalam seminggu kadang dua kali Dhina mendatangi Gerobak Pisang Epe Losari Mandiri. “Selain pisang epe yang memang enak, tempatnya juga nyaman karena kita bisa nikmati suasana pantai," tuturnya.