JAKARTA – Polri terus meningkatkan profesionalisme dan reformasi internal. Salah satu strateginya ialah dengan melelang jabatan secara terbuka terhadap seluruh anggota. Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Irjen Jodie Rooseta mengatakan, lelang jabatan secara terbuka dan on line sudah terealisasi tahun ini.

Meski baru dua posisi, yaitu jabatan Kepala Pusat Sejarah Polri dan Kepala Pusat Inafis Bareskrim yang sukses, tapi menandakan program tersebut sudah berjalan.

"Kapusajarah dan Kapusinafis itu hasil on line terbuka, seleksi, dan menang itu yang jabat sekarang. Itu hasil jabatan terbuka," kata Jodie di Auditorium Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (14/12).

Dia memastikan, dua jabatan tersebut merupakan hasil lelang terbuka dan uji kompetensi perwira Polri.

Sebanyak 30 perwira menengah memperebutkan jabatan Kapusejarah dan Kapusinafis.

"Syaratnya kami tentukan, dia harus kombes senior, ahli di bidangnya, sekolahnya harus memenuhi syarat formal, pengalaman jabatan harus memenuhi persyaratan," kata dia.

Dia menegaskan, lelang jabatan ini merupakan sejarah pertama di tubuh Polri. Kesuksesan uji coba itu menandakan bahwa lelang jabatan sudah bisa dilaksanakan secara menyeluruh.

"Nanti ke depan seluruh fungsi jabatan seperti Kapolda, Kapolres, Direktur semua harus terbuka. Sehingga tidak ada lagi orang bilang, oh jagoan saya di situ. Ini karena dekat dengan partai politik ini enggak. Semuanya profesional," tutur dia.

Dia menargetkan, lelang jabatan secara menyeluruh akan terlaksana pada 2017. Saat ini, pihaknya tengah menyusun formula lelang jabatan.

Sebab, setiap jabatan dan fungsi memiliki kriteria tersendiri.

"Jadi organisasi Polri betul-betul profesional sesuai dengan harapannya Pak Kapolri. Nanti kami tunggu instruksi pimpinan kalau oke, 2017 kami lelang jabatan," tandas dia. (jpnn)