JAKARTA - Para pendemo di sidang perdana Gubernur (nonaktif) DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Selasa (13/12) sempat kecele. Mereka menyangka Ahok keluar dari gedung pengadilan dengan kendaran Baracuda milik Brimob, ternyata Ahok keluar lewat rumah tukang urut. Ahok melewati salah satu sudut komplek pengadilan yang tembus ke salah satu tempat usaha milik warga demi menghindari massa yang mendemonya di depan gedung PN Jakarta Utara.

Mulanya, sekitar pukul 11.58 WIB, satu Baracuda Brimob menerobos keluar gerbang gedung pengadilan. Dengan bantuan pagar betis ratusan polisi yang membuka jalur, Baracuda dengan sirine keras tersebut melesat meninggalkan kerumunan massa.

Namun, hanya ada seorang sopir personel Brimob yang terlihat di kabin depan. Tak tampak Ahok di dalam baracuda tersebut.

Rupanya, pada waktu hampir bersamaan atau pukul 12.02 WIB, Ahok didapati sejumlah warga dan awak media keluar dari sebuah tempat urut tradisional milik Ibu Warsih yang berada persis di samping gedung pengadilan.

Ahok yang mengenakan batik coklat bermotif garis hitam tampak berjalan keluar dari tempat usaha milik Ibu Warsih tersebut. Satu unit mobil All New Toyota Innova warna hitam bernomor polisi B 1608 RFS sudah terparkir di depan tempat tersebut.

Lantas, Ahok memasuki mobil dan meninggalkan lokasi.
Ada belasan personel Brimob berseragam coklat dan beberapa Tim Buser mengenakan kaos putih dan rompi anti-peluru warna hitam berjaga-jaga saat Ahok keluar dari tempat tersebut.

Dua petugas tampak meminta warga untuk menjauh seraya membuka jalan dengan tangannya untuk mobil yang ditumpangi Ahok.

Tak lama kemudian, mobil yang ditumpangi Ahok melesat. Satu unit Baracuda Brimob membuntuti dari belakang mobil yang ditumpangi Ahok.

Belum diketahui arah tujuan iring-iringan mobil yang ditumpangi Ahok tersebut. Jalan Pembangunan II tempat mobil Ahok keluar, merupakan akses jalur dari dan menuju kawasan Tanah Abang dan pusat perdagangan Roxy.

Tribun sempat mendatangi tempat usaha Ibu Warsih untuk mengkonfirmasi penggunaan tempatnya oleh Ahok. Namun, Warsih membantah dan mengaku tidak tahu tentang hal itu.

"Saya enggak tahu. Saya baru buka jam 13.00 WIB. Nah, memang dia (Ahok) lewat mana, jam berapa pulangnya? Enggak ada (tembok belakang yang dijebol)," kata Warsih dengan suara bergetar.

Lantas, Warsih masuk kembali ke dalam tempat usahanya. "Maaf yah, di dalam ada tamu. Benar, masak saya bohong. Kalau enggak percaya, itu ada tamu di dalam," tukasnya.

Dibuat 3 Hari Sebelum Sidang

Suyanto (20), nama samaran, menceritakan, ia melihat enam petugas pemadam kebakaran (damkar) dengan mobil damkar berukuran besar datang ke tempat usaha Ibu Warsih, pada Sabtu pagi, 10 Desember 2016 lalu.

Mereka membawa masuk sejumlah peralatan dan barang, seperti tangga lipat dan sejumlah balok/kaso berukuran besar ke tempat usaha Ibu Warsih.

Saat itu, Suyanto mengaku tidak berpikir ada sesuatu yang janggal dengan aktivitas para petugas Damkar tersebut.

Namun, kelamaan ia berpikir dan menduga kuat para petugas Damkar tersebut membuat jalur khusus seperti akses pintu dari pengadilan menuju tempat usaha Ibu Warsih.

"Saya kira waktu itu ada kebakaran. Tapi, karena enggak ada api atau asap dan saya tahu mau ada sidang Ahok, saya lama-kelamaan duga itu terkait sidang untuk Ahok. Aktivitas mereka biasa saja, enggak ada yang janggal," ujarnya.

Menurut Suyanto, para petugas Damkar tersebut berada di tempat urut Ibu Warsih sekitar satu jam. Dan mereka meninggalkan lokasi tanpa membawa kembali tangga dan balok yang dibawa masuk sebelumnya.

"Petugas Damkarnya enggak bawa palu atau godam. Kalau memang mereka bobol tembok pasti ada serpihan atau bongkahan bata atau semen sisa yang dijebol. Cuma waktu itu enggak ada. Depan tempatnya Ibu Warsih juga tetap bersih. Tapi, saya enggak tahu kondisi di dalam atau belakangnya," sambungnya.

Suyanto turut menyaksikan saat Ahok keluar dari tempat usaha Ibu Warsih sesuai persidangan di PN Jakarta Pusat. "Makanya pas saya lihat tadi saya enggak terlalu kaget. Karena pas Sabtu saya sudah lihat aktivitas petugas damkar itu," tukasnya. (tribunnews/abdul qodir)