MEDAN - Pengamat Politik dari Lembaga Penelitian Sosial Politik Sumut, Abdul Kadir, menilai jika pengadilan memutuskan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) bersalah, koalisi partai pendukung  Ahok pada Pilkada Jakarta berpotensi bubar. Akibatnya citra partai akan tergerus.

"Dengan elektabilitas Ahok yang tinggi, calon petahana dikenal dekat dengan Jokowi, maka tidak mengherankan jika ada partai yang jauh sebelum konstelasi politik dimulai sudah mendukung Ahok," kata Abdul Kadir kepada GoSumut, Rabu (14/12/2016).

Selain itu, koalisi yang dibentuk tersebut ialah koalisi pasca reformasi plus Golkar. Sehingga dapat dipastikan akan menarik dukungannya. "Sebab partai-partai tersebut belum teruji siap untuk jauh dari kekuasaan," ujarnya.

Selain itu, permasalahan Ahok bukan hanya permasalahan di Jakarta, melainkan sudah menjadi masalah nasional. JSehingga efek ekses turunan dari berbagai proses yang berkaitan dengan Ahok akan berimbas.

“Akan ada perubahan konstalasi politik terhadap dukungan Ahok, jika nanti dia dinyatakan bersalah dan masyarakat akan melihat perubahan tersebut sebagai inkonsistensi partai dalam pilihan politik,” tutupnya.