BANDUNG - Umat muslim tumplek di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/12/2016), dalam Milad 26 Tahun Daarut Tauhiid (DT). Kegiatan yang diisi dengan tabligh akbar itu digelar setelah Gerakan Subuh Berjamaah. Hadir dalam kesempatan itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, ulama Syekh Ali Jaber, serta para tamu lainnya.

Salah satu kegiatan di lokasi adalah pembacaan Alquran bersama Syekh Ali Jaber. Masa yang diperkirakan berjumlah ratusan ribu di lokasi pun diajak membaca Surat Ar Rahman secara bersama-sama.

KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) sebagai pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tauhiid mengungkap perjalanan panjang pesantrennya. Berawal dari hanya mengontrak pada tahun 1990, DT kemudian secara perlahan berkembang hingga bisa seperti sekarang.

Tidak berjalan mulus, menurutnya DT mengalami pasang surut. Tapi ia dan seluruh keluarga besar DT bekerja keras sehingga DT bisa tetap bertahan hingga kini.

Aa Gym kemudian menjelaskan bagaimana perjalanan awalnya mengenal Islam. Sebagai pria yang hobi berbisnis, Aa Gym mengaku mengenal Islam gara-gara adiknya yang berkebutuhan khusus.

"Adik saya berkata begini, sehebat apa pun prestasi yang diraih Aa, enggak akan mulia sebelum mengenal dan meniru akhlaq rasul," ujar Aa Gym.

Tidak hanya itu, adiknya juga berkata sehebat apapun dunia yang diraih, tidak akan bahagia sebelum sungguh-sungguh mengenal dekat Allah SWT.

"Itulah yang membuka hati saya. Setelah itu saya berkeliling kesana-kesini keliling (belajar di pesantren) dan takdirnya seperti ini," tuturnya.
Setelah berhasil membangun DT, Aa Gym mengaku punya perhatian khusus terhadap orang-orang berkebutuhan khusus. Ia mengalokasikan anggaran dari keuntungan yang didapat DT dari berbagai prospek bisnisnya sebanyak 10 persen.(okz)