JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, seluruh dunia saat ini tengah mengalami guncangan baik di sisi ekonomi ataupun politik. Bahkan  negara-negara maju di Eropa pun tak luput dari tekanan ekonomi yang sangat berat. Kondisi itu diperparah dengan pergolakan politik akibat membanjirnya pengungsi dari negara-negara di Timur Tengah yang dilanda konflik. "Di Timur Tengah juga, mengalami guncangan karena peperangan di beberapa negara,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan kata sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H di kantor Gerakan Pemuda Ansor, Jakarta Pusat, Minggu (11/12).

Namun, Jokowi merasa bersykur ketika membandingkan kondisi di Eropa dan Timur tengah dengan Indonesia. “Kita Indonesia, alhamdulillah masih diberkahi. Masih diberi karunia petumbuhan ekonomi di atas 50 persen," sambungnya.

Selain ekonomi yang tumbuh, sambungnya, politik di Indonesia juga relatif stabil. Meski sesekali hangat, katanya, tapi kondisi politik di tanah air tetap kondusif.

"Kondisi politik juga sangat adem ayem. Tapi agak panas karena 411 dan 212. Tapi alhamdulillah, meskipun sedikit menghangat tapi tak sampai panas,” sambungnya menyinggung aksi unjuk rasa besar-besaran umat Islam pada 4 November dan 2 Desember yang menuntut proses hukum atas Gubernur DKI Jakarta Basuku T Purnama alias Ahok dalam kasus penodaan agama.

Lebih lanjut Jokowi mengingatkan bahwa Indonesia merupakan bangsa majemuk. “Ada 700 lebih suku, ada 1.100 bahasa lokal yang berbeda-beda," tuturnya.

Karenanya mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak seluruh elemen bangsa bersama-sama menjaga keberagaman sebaik-baiknya. Terlebih, Islam mengajarkan kecintaan pada tanah air.

“Ini sebagian dari iman. Cinta tanah air menunjukkan Islam rahmatan lil alamin, Islam yang menjadi rahmat bagi semesta alam, khususnya bagi kita bangsa Indonesia," pungkas presiden.(jpnn)