PIDIE JAYA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi secara khusus menyambangi Meureudu, Pidie Jaya, Aceh. Meureudu merupakan daerah yang mengalami kerusakan paling parah usai diguncang gempa dengan kekuatan 6,5 Skala Richter (SR) pada Rabu (7/12/2016) pagi. Dalam kunjungannya Menhub meninjau Terminal Meureudu guna memastikan dukungan sarana dan prasarana transportasi berjalan baik. "Kondisi Terminal Meureudu tidak ada kerusakan. Saya sudah koordinasikan dengan operator dan mitra kerja agar pelayanan angkutan, khususnya untuk angkutan bantuan harus tetap berjalan baik dan lancar," ujar Menhub.

Menhub menjelaskan, untuk memastikan angkutan bantuan korban gempa berjalan dengan baik, pihaknya pada Kamis (8/12/2016) telah memberangkatkan logistik dengan pesawat kargo dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Untuk memastikan angkutan bantuan untuk korban gempa sejak kemarin (8/12) logistik untuk pengungsi gempa Aceh telah dikirim dari Bandara Halim Perdanakusuma. Sore ini akan ada pengiriman logistik lagi ke Aceh," katanya.

Menhub menambahkan, pihaknya juga telah memberangkatkan tambahan personel Polri dari Satuan Brimob Kelapa Dua maskapai Lion Air pada Kamis (8/12/2016). Penambahan personel itu dilakukan untuk mendukung kelancaran proses evakuasi dan pengamanan.

Selain Terminal Meureudu, Menhub juga meninjau dan bertemu dengan pengungsi korban gempa Aceh di lokasi pengungsian Masjid Al Munawarah Pidie Jaya dan menyerahkan bantuan dari Kemenhub. Bantuan dari Kemenhub selain logistik yakni adanya posko tanggap bencana gempa Aceh.

Bantuan untuk gempa Aceh, juga disalurkan melalui jalur laut. Seperti diketahui, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiagakan 1 unit kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) dan 6 unit Kapal Negara Kenavigasian. Adapun Kapal Patroli KPLP tersebut akan berangkat dari Pangkalan PLP Tanjung Uban menuju Aceh pada Sabtu (10/12/2016) dengan membawa anak buah kapal (ABK) dan logistik yang diperlukan. Sedangkan dari Distrik Navigasi di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut telah menyiagakan sejumlah kapal negara kenavigasian yang diperintahkan untuk membantu pengiriman logistik melalui laut.