BINTAN - Mayat pria tanpa kepala dan kaki ditemukan nelayan Kelurahan Seienam di perairan antara Resort Nikoi Island, Kecamatan Gunung Kijang dengan Pulau Mapur, Kecamatan Bintan Pesisir (Binsir), Bintan, Kepulauan Riau, Kamis (8/12) sekitar pukul 10.00 WIB. Dugaan sementara mayat yang belum diketahui identitasnya itu merupakan korban pembunuhan.

"Saya lagi mancing di tengah laut atau 10 mil dari Nikoi dan Mapur. Lagi asik-asiknya saya lihat ada benda terapung. Sekali dilihat dengan jarak dekat ternyata mayat," ujar Safri, nelayan Kelurahan Seienam seperti diberitakan Batam Pos.

Mengetahui secara jelas benda itu sesosok mayat, dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke anggota Polsek Gunung Kijang.

"Tim dari polisi, TNI AD dan AL datang ke lokasi dengan Kapal SAR. Kemudian mereka mengevakuasi mayat ke darat," katanya.

KBO Polair Polres Bintan, Iptu Rambe membenarkan adanya penemuan mayat terapung di tengah laut atau 10 mill dari Resort Nikoi Island maupun Pulau Mapur.

Mayat laki-laki itu ditemukan dalam keadaan telungkup dengan kondisi tanpa kepala dan kaki. Bahkan seluruh tubuhnya sudah rusak akibat dimakan ikan.

"Mayat itu masih menggunakan pakaian lengkap. Pakai baju kaos coklat dan celana pendek kain hitam. Diperkirakan sudah lima hari mengampung di laut," sebutnya.

Kepolisian, Kata dia, belum bisa memastikan indetitas mayat tersebut. Sebab setelah diindentivikasi, jasadnya sulit dideteksi serta tidak ditemukan tanda pengenal di dalam celananya.

Sehingga untuk memastikannya secara sepisifikasi, mayat itu langsung dilarikan ke Kamar Mayat RSUP Kepri, Batu 8, Tanjungpinang guna dilakukan otopsi.

Rambe menghimbau bagi warga di Kabupaten Bintan maupun daerah lainnya yang merasa kehilangan anggota atau sanak keluarganya bisa mendatangi atau menghubungi kepolisian.

"Dugaan sementara mayat itu korban pembunuhan. Tapi untuk memastikannya kita tunggu hasil otopsinya. Kasus ini masih terus kita selidiki," ungkapnya. (jpnn)