Disela-sela kunjungannya, Rabu (7/12/2016), Rio yang menuturkan akan membantu petani dalam penyelesaian konflik dengan serta membawa ahli hukum untuk menemani.
"Saya lihat konflik agraria merupakan masalah yang cukup besar di Indonesia. Negara kita, kini menjadi tempat dimana pengusaha luar menguasai lahan, sehingga akan berdampak dalam merampas kedaulatan pangan,"ujarnya.
Pasca penggusuran hingga kriminalisasi yang dialami petani Langkat, Rio ingin likut serta dalam pengawasan kasus kriminalisasi ini."Kalau diizinkan dan dibutuhkan disini, saya akan mencari waktu," ujarnya di Sekretariat SPI Sumut, Jalan Eka Rasmi Medan.
Rio juga yang mengaku mendokumentasikan perjalanannya ini, berharap kalangan artis dan pemerintah untuk lihat kondisi kondisi real dilapangan.
Keinginannya untuk turut dalam perjuangan petani, semata-mata lantaran rasa prihatin dan kepedulian sosial dengan sesama. Dia berharap, dengan kedatangan ke Langkat, bisa memberikan semangat baru untuk perjuangan petani.
Ketua Badan Pelaksana Wilayah (BPW) SPI Sumut, Zubaidah mengatakan selama di Langkat selain mengunjungi korban kriminalisasi dan melihat langsung lahan petani yang diratakan dengan tanah, Rio juga akan memberikan simbolisasi solidaritas berupa bahan pangan dan bibit tanaman ke petani.
"Ini dilakukan karena kondisi petani saat ini yang mengalami krisis pangan karena semua tanaman mereka yang siap panen dan siap untuk dijual sudah hancur lebur," ungkap dia.