JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan tanggap darurat bencana di Pidie Jaya dan kabupaten lainnya di Aceh, pasca diguncang gempa dahsyat, Rabu (7/12) subuh.

"Presiden meminta tanggap darurat di tiga kabupaten di Aceh. Kita akan koordinasikan dengan pemerintah daerah untuk penanganannya," kata Kepala Staf Kepresidenen Teten Masduki, di komplek Istana Negara, seperti dikutip Goriau.com dari metrotvnews.com.

Diungkapkan Teten, Jokowi mengingatkan, identifikasi korban dan kerusakan fisik menjadi prioritas. "Agar kita mengetahui kebutuhan logistik apa yang harus segera dikirim," ujarnya.

Data terakhir yang diterima Staf Kepresidenan, sebanyak 41 ruko roboh di Mereude, 26 unit di Tringgadeng, 7 unit di Bandardua, 6 unit di Bandarbaru dan 2 unit di Meurajdua.

"Total ada 92 unit ruko roboh. 5 masjid rusak berat, dan rumah rusak berat sebanyak 15 unit di Tringgadeng. Korban meninggal sebanyak 25 orang. Terbanyak di Pidie Jaya. Dua orang tewas di Samalangga Bireun. Namun, ini masih data awal yang masuk," kata Teten.

Prioritas bantuan, kata Teten, adalah pengurusan jenazah dan tempat pengungsian bagi warga yang rumahnya rusak.

Gempa berkekuatan 6,5 skala Richter mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, tepatnya di 18 kilometer timur laut. Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer pada posisi 5.19 lintang utara - 96,36 bujur timur. Gempa tak berpotensi tsunami. ***