TARUTUNG - Kerap dimarahi ayahnya yang suka mabuk-mabukan, seorang pemuda berinisial JP (20) tega menghabisi ayah kandungnya Hulman Pane. Warga Dusun Gonting Hopo Desa Gonting Kecamatan Garoga, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) tersebut sempat melarikan diri namun kemudian ditemukan di areal perladangan. Kasubag Humas Polres Taput, Ipda W Baringbing mengatakan, JP saat ini sudah diamankan di Mapolres Taput setelah ditangkap dari persembunyiannya di perladangan yang sangat jauh dari dusun mereka.

Informasi yang dihimpun saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan bahwa antara JP dan ayahnya Hulman Pane (58) memang kerap terjadi percekcokan. Hingga pada hari Minggu (4/12/2016) JP ribut dengan ayahnya.

Kejadiannya bermula ketika JP pulang ke rumah dan melihat ayahnya minum tuak di salah satu warung di dekat rumah mereka. JP meminta tolong kepada ibunya, Tabita boru Nainggolan (60) untuk memanggil ayahnya dari warung.

“Hulman datang dari warung dan cekcok mulut dengan JP. Percecokan itu disebabkan Hulman tidak terima dinasehati anaknya JP karena kerap pulang mabuk dan berperilaku buruk di rumah mereka,” katanya, Senin (5/12/2016) di Tarutung.

Baringbing memaparkan bahwa dari informasi sementara, Hulman Pane mamang kerap pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Hulman selalu berbicara kotor bahkan memaki-maki mereka dan berperilaku kasar pada ibunya JP.

Pada saat cecok mulut tersebut, Tabita boru Nainggolan ketakutan dan keluar dari rumah menemui tetangga.

Namun sekitar pukul 17.30 WIB kontak fisik antar JP dan ayahnya Hulman Pane tidak terhindari lagi. Mereka berdua saling adu jotos di dalam rumah. Hingga daun pintu rumah mereka rusak parah akibat terbentur pukulan salah satu dari mereka.

Kalut karena terus mendapat makian dan pukulan, akhirnya JP mengambil papan bekas daun pintu yang rusak dan memukul ayahnya dengan papan tersebut berkali kali. Setelah memukul ayahnya JP kemudian melarikan diri.

Namun pada hari Senin (5/6/2016) sekitar pukul 12.00 WIB JP ditemukan di salah satu perladangan warga yang sangat jauh dan sulit dijangkau dari rumah mereka.

“JP tidak melakukan perlawanan. Dan saat ini sudah diamankan di Mapolres Taput,” kata Baringbing. Hingga saat ini pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan terhadap JP dan sejumlah saksi. Termasuk ibu tersangka.

Saat diperiksa polisi JP mengaku bahwa ayahnya Hulman setiap harinya selalu pulang dalam keadaan mabuk. Perilaku Hulman terebut kerap menyakiti dan mempermalukan mereka.

JP mengaku bahwa dia tidak berniat untuk memukul atau adu fisik dengan ayahnya. Namun dia kalut ketika ayahnya memukulnya dan memakinya saat JP meminta ayahnya untuk tidak mabok lagi.

“Saya tidak ada niat, saya kalut karena dipukuli. Saya hanya meminta ayah untuk tidak mabuk lagi. Tetapi saya dipukuli, setelah melihat ada daun pintu yang rusak saya mengambilnya dan memukulkannya kepada ayah,” katanya.

JP sendiri mengaku sempat melarikan diri karena takut setelah ayahnya sudah tidak bernyawa. JP menutup tubuh ayahnya dengan selimut kemudian melarikan diri ke perladangan warga.

“Saya tidak tahu mau lari kemana, yang pasti saya lari menjauh dari rumah dan kerumunan warga. Hingga akhirnya saya menemukan satu perladangan dan saya sembunyi disana,” tandasnya.(snd)