JAKARTA - Berbagai cara terus dilakukan sebagai upaya menekan praktik pungutan liar atau pungli. Lokasi pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) termasuk yang dipantau untuk menghindari pungli.

Seperti dilakukan polisi yang satu ini. Dia melakukan penyamaran untuk memantau dugaan praktik pungli di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat. Tak sekadar berpakaian bebas, dia berperan sebagai pedagang gorengan dan penyapu jalanan.

Hasilnya calo SIM yang selama ini berkeliaran di Satpas SIM Daan Mogot Jakarta Barat berhasil diringkus.

"Saya mendapat perintah dari atasan untuk mengungkap kasus percaloan SIM di Daan Mogot yang marak dikeluhkan oleh masyarakat," ujar Tutut. Demikian dikutip dari Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Senin (5/12).

Pria asal Purworejo, Jawa Tengah, itu mengakui dari laporan yang masuk ke kepolisian, praktik percaloan untuk pembuatan SIM, warga dipalak Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta.

Tutut menceritakan, semula dia bingung memilih cara untuk mengungkap praktik pungli di sana. Tiba-tiba muncul ide menjadi tukang gorengan. Agar lebih meyakinkan, dia membawa gerobak.

"Banyak temen-temen sesama anggota polisi tidak ada yang mengenali saya," cerita Tutut.

Dari penyamaran ini, dia tahu siapa-siapa yang melakukan praktik percaloan. Dia lantas menginformasikan kepada tim Satpas calo-calo yang berkeliaran dan langsung ditangkapi. Penyamaran yang dilakukan selama ini diklaimnya cukup membantu dirinya mendapatkan informasi.

"Terkadang saya juga jadi penyapu jalanan. Banyak informasi yang saya dapat," terangnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tidak lagi membuat SIM maupun perpanjangan dengan memanfaatkan jasa calo.

"Lebih baik bertanya langsung dari pada bertanya pada orang yang tidak dikenal," imbau Tutut."

Atas keberhasilan mengungkap praktik percaloan dan juga penipuan di lingkungan Satpas SIM Daan Mogot, Aiptu Tutut mendapat penghargaan dari pimpinannya melalui Dirlantas dan Kasie SIM.(mdk)