JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) memaparkhan hasil evaluasi aksi damai 212 di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta, Ahad (4/12). Dari hasil pemaparan tersebut, jumlah peserta yang mengikuti aksi damai pada Jumat (2/12) itu diperkirakan mencapai 7,5 juta orang. Dengan hitungan menggunakan GoogleMap, jumlah peserta aksi bela Islam jilid III (Aksi 212) diperkirakan dua kali lipat dari jumlah peserta aksi bela Islam jilid II (Aksi 411). Hitungan GoogleMap memperlihatkan jumlah peserta Aksi 411 sebanyak 3,2 juta orang, sehingga jumlah peserta Aksi 212 mencapai 6,4 juta orang.

Pada saat aksi dilakukan, terjadi lonjakan penumpang KRL. Sekelompok masyarakat yang hendak melakukan aksi di Monas dan sekitarnya, telah memadati sejumlah stasiun Gondangdia, Juanda, dan Sawah Besar.

Hingga pukul 18.00 WIB tercatat jumlah penumpang di Juanda mencapai 95.279 orang. Padahal pada hari kerja biasa tercatat hanya 26.737 orang. Di Stasiun Gondangdia volume penumpang mencapai 82.993 orang. Padahal di hari biasa hanya 47.523 orang.

Jumlah tersebut belum termasuk peserta aksi yang menggunakan bus, kendaraan pribadi, taksi, motor dan lain-lain. Jika ditotal, jumlah peserta aksi 411 mencapai sekitar tiga jutaan orang lebih.


''Hitungan itu logis dan ilmiah. Aksi Bela Islam III (Aksi 212) itu lebih dari dua kali lipat Aksi Bela Islam II (Aksi 411),'' kata Habib Rizieq dalam evaluasi Aksi Bela Islam III di Markaz Syariah, Petamburan, Jakarta yang disiarkan kanal streaming Habib Muhammadi Rizieq, Ahad (4/12).

''Dan, jumlahnya (Aksi 212) diprediksi pesertanya mencapai 7,5 juta orang,'' kata Habib Rizieq. Ia menyatakan tidak ada seorang habib, kiai, ulama, ormas, atau parpol manapun yang bisa mengumpulkan orang sebanyak itu untuk satu tujuan. Itu semua pertolongan Allah SWT.(rol)