PALEMBANG - Kasus pembunuhan kakek dan nenek secara sadis di Palembang, Sumatera Selatan ternyata dilakukan oleh cucu kandungnya. Pelakunya tiga orang, dua di antaranya anak bawah umur.

Demikian disampaikan Kasat Reskrim Kompol Maruly Pardede kepada detikcom, Jumat (2/12/2016). Maruly menjelaskan korbannya adalah Tamrin (80) dan Cik Nura (78) warga Kecematan Seberang Ulu I, Palembang. Pasangan suami istri yang usia senja ini ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka pada Kamis (1/12).

"Pelaku pembunuhannya dilakukan tiga orang. Dua di antaranya cucu kandungnya sendiri dan satu lagi masih juga keluarganya," kata Maruly.

Ketiga pelaku lanjut Maruly, adalah Gusti (18) telah berkeluarga yang tak lain cucu kandung korban. Selanjutnya inisial AG (16) status cucu kandung, dan IT (14) masih keluarga.

"Untuk tersangka Gusti, terpaksa kita tembak kakinya karena melawan saat akan ditangkap. Ketiganya kita tangkap saat lagi pesta sabu," kata Maruly.

Maruly menjelaskan, otak pelaku pembunuhan ini adalah Gusti. Pelaku utama ini melakukan aksi pembunuhan ini karena unsur balas dendam pernah diusir kakeknya.

"Motif lainnya, dia sengaja mengincar kakeknya yang baru pulang ambil uang pensiun sebesar Rp 900 ribu. Uang itu mereka ambil setelah membunuh kakek dan neneknya," kata Maruly.

Setelah mengambil uang pensiun, kata Maruly, ternyata hasil rampokan itu mereka belikan sabu seharga Rp 400 ribu. Sisanya Rp 500 ribu saat ditangkap masih ada di tangan pelaku. Selain itu ada barang bukti cincin dan gelang emas serta sepeda motor.

"Kita saat ini lagi berkoordinasi dengan Bapas, karena dua pelaku statusnya anak di bawah umur," kata Maruly.

Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan ini diketahui pada Kamis (1/12) sekitar pukul 18.30 WIB. Ini bermula tetangga korban seorang ibu rumah tangga mau salat magrib. Ketika mengambil air wudhu, dia melihat pintu rumah korban terbuka namun kondisi listrik dalam keadaan tidak menyala.

Lantas tetangga korban itu menyampaikan kepada anak kandung korban bernama Hendri (40) yang masih bersebelahan rumahnya. Saat Hendri melihat ke dalam rumah orang tuanya, ternyata sudah tewas dengan kondisi penuh luka benda tajam.

"Para tersangka mengaku, bahwa mereka melakukan pembunuhan itu siang hari saat kakeknya baru pulang mengambil dana pensiun," kata Maruly.