PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mati-matian menolak sanksi baru yang dijatuhkan oleh Dewan Keamanan PBB. Korut lantas menuduh anggota Dewan Keamanan PBB telah menjadi boneka Amerika Serikat (AS). Dalam sebuah pernyataan, Korut mengatakan banyak negara yang menajdi anggota Dewan Keamanan PBB telah melakukan tes nuklir dan peluncuran rudal.

"Obama dan antek-anteknya yang menyedihkan membuat perhitungan yang keliru jika mereka dapat memaksakan Korut untuk meninggalkan lini persenjataan nuklir dan merusak statusnya sebagai tenaga nuklir melalui sanksi untuk menekan hal tersebut," bunyi pernyataan yang dikeluarkan Korut seperti dikutip dari CNN, Jumat (2/12/2016).

Dewan Keamanan PBB dengan suara bulat menjatuhkan sanksi "terberat" kepada Korut, termasuk penghentian ekspor sekitar USD800 juta termasuk batu bara dan tembaga.

Sanksi ini juga melarang China, serta negara lain untuk mengimpor tembaga, nikel, perak, seng, dan patung dari Korut. Hal ini diperkirakan akan memberikan pukulan yang cukup telak bagi perekonomian Korut.

Sanksi terbaru tersebut dijatuhkan dalam menanggapi uji coba hulu ledak nuklir yang dilakukan Korut pada bulan September lalu, dan berpotensi paling kuat.