JAKARTA - Setengah dari 50 orang terkaya Indonesia, kekayaannya mengalami peningkatan. Secara total, nilai kekayaan dari 50 orang terkaya di Indonesia tahun ini adalah US$ 99 miliar atau Rp 1.336 triliun, naik dari tahun lalu US$ 92 miliar atau Rp1.242 triliun.

Forbes membuat pemeringkatan terbaru orang terkaya di Indonesia. Berikut daftar sepuluh besarnya, seperti dikutip, Kamis (1/12/2016).

1. Budi dan Michael Hartono

Kedua bersaudara pemiliki Grup Djarum ini kembali menjadi orang terkaya di Indonesia. Hartanya berjumlah US$ 17,1 miliar, atau sekitar Rp 230,85 triliun.

Harta kedua bersaudara ini naik US$ 1,7 miliar atau sekitar Rp 22,9 triliun, ini karena kenaikan nilai investasi mereka pada PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Bersaudara ini dilaporkan mentransfer saham BCA senilai lebih dari US$ 13 miliar, dari perusahaan miliknya di luar negeri ke dalam negeri, dalam rangka program tax amnesty.

2. Susilo Wonowidjojo

Susilo Wonowidjojo dan keluarganya merupakan pemilik perusahaan rokok PT Gudang Garam Tbk, yang memproduksi 70 miliar batang per tahun, dan mempekerjakan 36.900 tenaga kerja.

Harta kekayaan Susilo Wonowidjojo dan keluarganya tercatat US$ 7,1 miliar atau Rp 95,85 triliun, naik US$ 1,6 miliar dalam setahun.

Meski aturan rokok ketat, namun laba dan penjualan Gudang Garam naik 19% dan 8% di 2015. Ini menaikkan harga saham Gudang Garam.

3. Anthoni Salim

Anthoni Salim saat ini memimpin Salim Group, yang di akhir tahun lalu mendapatkan uang US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun lebih untuk ekspansi usaha.

Nilai kekayaan Anthoni dan keluarganya tercatat US$ 5,7 miliar, atau sekitar Rp 76,9 triliun.

Baru-baru ini, Anthoni mengakuisisi perusahaan tambang batu bara di Australia senilai US$ 224 juta, lalu membeli saham di perusahaan penjual kopi Korea Selatan, yaitu Caffebene, serta membuka pabrik mi instan di Serbia.

4. Eka Tjipta Widjaja

Eka Tjipta Widjaja merupakan pendatang dari negeri Tiongkok saat usianya 9 tahun. Pada usia 17 tahun, Eka menjadi penjual biskuit.

Nilai kekayaan Eka saat ini adalah US$ 5,6 mliar atau sekitar Rp 75,6 triliun.

Sekarang, keluarganya menjadi pemegang saham terbesar di perusahaan kelapa sawit bernama Golden Agri-Resources yang dijalankan dua anaknya, Franky dan Muktar.

Anak-anak Eka juga menjalankan bisnis properti lewat Sinar Mas Land.

5. Sri Prakash Lohia

Sri Prakash Lohia memperoleh kekayaan dari usahanya memproduksi komponen pembuat botol plastik.

Dia dan ayahnya mendirikan Indorama di 1976, yang sekarang menjadi perusahaan petrokimia.

Nilai kekayaan Sri Prakash Lohia adalah US$ 5 miliar, atau sekitar Rp 67,5 triliun.

6. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung menjadi orang terkaya nomor enam di Indonesia. Nilai kekayaannya US$ 4,9 miliar atau sekitar Rp 66,1 triliun.

Pemilik CT Corp ini memiliki bisnis ritel dengan nama Transmart Carrefour. Forbes menyatakan, pria yang akrab disapa CT ini juga mengontrol franchise Wendy's di Indonesia, dan juga Versace, Mango, serta Jimmy Choo.

7. Boenjamin Setiawan

Boenjamin memiliki bisnis rumah sakit Mitra keluarga, yang masuk bursa saham pada Maret 2015. Boenjamin dan keluarganya berencana membuka 6 rumah sakit lagi dalam beberapa tahun ke depan.

Dia dan keluarganya juga menjalankan bisnis perusahaan obat lewat Kalbe Farma yang didirikan 1966.

Jumlah kekayaan Boenjamin mencapai US$ 3,3 miliar, atau sekitar Rp 44,5 triliun.

8. Tahir

Jumlah kekayaan Tahir tercatat mencapai US$ 3,1 miliar, atau sekitar Rp 41,8 triliun.

Pendiri Grup Mayapada ini memiliki bisnis rumah sakit, bank, hingga real estate. Dia juga tercatat sebagai filantropi yang telah mendonasikan uangnya US$ 14 juta di 2016 untuk para pengungsi di dunia.

9. Murdaya Poo

Murdaya Poo merupakan pemilik Jakarta International Expo, kawasan konvensi terbesar di Jakarta.

Harta kekayaan Murdaya mencapai US$ 2,1 miliar, atau sekitar Rp 28,3 triliun.

Lewat Central Cipta Murdaya Group, Murdaya memiliki bisnis di sektor kelapa sawit, mekanik, dan IT.

10. Mochtar Riady

Mochtar tercatat memiliki harta US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 25,65 triliun.

Mochtar merupakan pendiri Lippo Group yang sekarang dijalankan anaknya, James Riady.

Lippo disebut tengah menggencarkan bisnis digital banking lewat Bank Nobu, yang dijalankan cucunya, John Riady. Kemudian juga e-commerce lewat MatahariMall.***