BEIJING - Pemerintah China terindikasi ingin memperbaiki hubungannya dengan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump. Hal itu terlihat dari pernyataan pejabat  China untuk mengembangkan hubungan militer yang mulus dengan AS.

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Yang Yujun, menyatakan bahwa sudah bukan rahasia lagi ada ketegangan dalam hubungan militer antara kedua negara. Yang berharap AS akan menghormati kepentingan dan keprihatinan China.

"China bersedia bekerja keras bersama-sama dengan departemen pertahanan pemerintah AS yang baru untuk mempromosikan pembangunan yang sehat dan stabil dalam hubungan militer-ke-militer," kata Yang pada konferensi pers bulanan, sebagaimana dikutip dari Reuters, Kamis (1/12/2016).

Trump akan dilantik sebagai Presiden AS ke-45 pada 20 Januari 2017, menggantikan Presiden petahana, Barack Obama. Beberapa hari setelah Trump dinyatakan memenangi pilpres, Presiden China Xi Jinping mengucapkan selamat kepadanya melalui sambungan telepon.

Xi juga mengajak taipan real-estate itu untuk bekerja sama demi terciptanya hubungan baik antara kedua negara, terlepas dari berbagai retorika Trump selama masa kampanye yang menyebutkan China merugikan ekonomi AS.

Trump sebelumnya juga kerap menyerukan agar dua negara sekutu AS di kawasan Asia Pasifik, Jepang dan Korea Selatan, untuk tidak lagi bergantung pada AS soal keamanan dan mengembangkan senjata nuklir sendiri, untuk menghalau ancaman China dan Korut.