NATUNA - Polres Natuna berhasil menangkap pelaku pembunuhan sadis terhadap Wiwin (30), Rabu (30/11). Pelaku adalah Khairul (36) yang kalap menebas leher istrinya dengan parang, Senin (28/11) lalu. Korban tewas di tempat kejadian, di sekitar sebuah pondok ukuran 3 kaki 3 meter mereka tinggal untuk memecah batu.

Khairul pun terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, setelah persembunyiannya diketahui unit Jatanras Polres Natuna di kaki gunung Ranai, tepatnya di kampung Bukit Tinggi Kelurahan Ranai Darat.

"Tadi pagi (kemarin, red), saat dilumpuhkan polisi, pelaku sempat berusaha melarikan diri dihutan," kata Kapolres Natuna AKBP Charles melalui Kasat Reskrim AKP Komarudin, seperti diberitakan Batam Pos hari ini.

Pelaku tidak bisa mengelak, kata Komarudin, karena pakaian yang digunakan masih terdapat bercak darah dan sama yang digambarkan warga saat kejadian.

"Pelaku bersembunyi di hutan, kebetulan kami menerima laporan pelaku pernah bekerja bersihkan kebun warga. Jadi dilakukan pengintaian, ternyata benar," ujar Komarudin.

Komarudin mengatakan, kini pelaku yang merupakan suami korban telah mengakui perbuatan.

Pelaku mengaku, tindakan sadisnya dilakukan karena cemburu dan sakit hati. Kalap, dia menebas leher korban yang berusaha menyelamatkan diri.

Saat ini barang bukti sudah ditemukan pisau kecil yang digunakan pelaku menusuk korban. Namun masih belum ditemukan senjata tajam lain yang digunakan menghabisi korban.

Menurut Komarudin, ada dua pisau digunakan pelaku menghabisi korban. Pisau kecil untuk menusuk.

Memang tidak berniat untuk membunuh, tapi pelaku semakin kalap ketika istrinya berlari dan langsung ditebas menggunakan pisau lebih besar.

"Memang menurut analisa dokter, luka di leher korban bukan dari pisau dapur. Tapi pisau besar, bisa semacam parang untuk menebas rumput dengan tenaga yang besar dan hanya satu kali tebasan dileher. Tentu leher korban hampir putus. Tapi parang itu belum ditemukan," ujar Komarudin.

Dikatakannya, sebelum berhasil dibekuk. Pelaku berusaha bunuh diri dengan menusuk tubuhnya dengan pisau kecil yang sama untuk menusuk istrinya. Namun niat bunuh diri tidak sepenuhnya.

"Untuk sementara, pengakuan tersangka berlatar kecemburuan masih dikembangkan. Karena pengakuannya bisa dibuktikan atau tidak," ujar Komarudin.(jpnn)