SEJAK 12 April 1961, ketika kosmonot Yuri Gagarin menyaksikan Bumi dari jendela pesawat antariksa Vostok 1, manusia terus menjelajah angkasa luar, dalam upaya untuk menguak misteri alam semesta Kemudian, 27 tahun kemudian, peluncuran Stasiun Antariksa Internasional atau International Space Station pada November 1998 memberikan tempat tinggal permanen bagi manusia di luar Bumi -- sesuatu yang beberapa dekade sebelumnya dianggap sains fiksi.

nformasi dan pengetahuan, yang selama ini kita dapatkan dari stasiun yang mengorbit Bumi pada ketinggian 249 mil atau 400 kilometer di atas permukaan planet manusia, luar biasa berharga. Namun, tak hanya itu yang kita dapatkan dalam penjelajahan angkasa.

Selain penemuan dan hasil pengamatan yang berharga bagi manusia, terselip kisah-kisah aneh yang dialami para astronot dan kosmonot yang pernah mengembara di angkasa luar.

Berikut 3 di antaranya, yang dikutip dari berbagai sumber:

Perjalanan ke angkasa luar, menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Sheikh Muszaphar Shukor. Astronot Malaysia itu pergi ke luar Bumi pada 10 Oktober 2007 lalu, menumpang pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz.

Ia menaiki Soyuz TMA-11 bersama dua angkasawan lain Yuri Malenchenko (Rusia) dan Peggy Whitson (AS). Di kondisi tanpa bobot, Sheikh Muszaphar melakukan percobaan terkait karakteristik dan perkembangan sel-sel kanker hati dan leukimia, serta kristalisasi berbagai protein dan mikroba pada gravitasi rendah.

Dari semua muslim yang pernah mengangkasa, astronot Malaysia, Sheikh Muszaphar Shukor mencatatkan namanya secara khusus: sebagai yang pertama yang menjalankan ibadah Ramadan di angkasa luar.

Di dalam pesawat yang penuh sesak dengan peralatan dan instrumen, dalam kondisi melayang di udara, Sheikh Muszaphar menjalankan salat 5 waktu, membaca Alquran, dan mengumandangkan takbir.

Dokter sekaligus model ganteng paruh waktu asal negeri jiran itu juga merayakan Lebaran di sana -- membagikan sate dan kue-kue untuk rekan-rekannya di ISS. Dengan bumbu yang tak terlalu tajam, agar para astronot dan kosmonot lain doyan memakannya.

Tak hanya itu, di sana, di tepian langit, Sheikh Muszaphar mengaku menjadi saksi sebuah keajaiban: sayup-sayup terdengar di telinganya, lantunan suara azan.

"Selama perjalananku yang bertepatan dengan Ramadan, aku seperti mendengar suara azan di Stasiun Luar Angkasa Internasional," kata dia dalam wawancara eksklusif dengan Anadolu Agency (AA). "Setiap orang yang berkesempatan ke luar angkasa akan merasakan sebuah keajaiban."

Astronot lain memang tak mendengarnya, tapi nada panggilan salat itu terdengar jelas di telinganya. "Tapi aku mendengar panggilan itu secara fisik, nyata. Anda mungkin tak akan terkejut jika mendapat pengalaman seperti saya ketika berada di luar angkasa, saat Anda merasa begitu dekat dengan Allah di setiap detiknya."

Sheikh Muszaphar juga merasakan pengalaman spiritual saat melihat betapa kecilnya Bumi. Dan tak habis pikir bagaimana manusia di dalamnya bisa saling membunuh.

Ketukan Misterius
Pada 2003, Yang Liwei menjadi warga negara Tiongkok pertama yang menjejakkan kaki ke angkasa luar. Ia mengangkasa menggunakan pesawat antariksa Shenzhou 5 -- yang mengorbit Bumi 14 kali dan menempuh jarak 500 ribu kilometer.

Saat itulah, pria yang lahir Suizhong, Liaoning itu mengalami kejadian misterius. Ia mendengar suara aneh -- mirip ketukan berulang. Suara itu, dia menambahkan, datang tiba-tiba, tanpa sebab. "Saya tak tahu apakah datangnya dari luar atau dari dalam peawat antariksa. Bunyinya mirip seseorang mengetuk badan pesawat, atau sedang mengetuk ember besi dengan paku kayu," kata Yang.
 
Sang penerbang jet tempur Tiongkok itu mengaku gugup mendengar suara tersebut. Apa lagi kala itu ia sendirian. Yang kemudian mendekati jendela, berusaha mencari tahu apa gerangan yang terjadi. Namun, semua berlangsung wajar.

Setelah kembali ke Bumi, dia mengatakan kepada teknisi tentang suara misterius yang ia dengar. Ia mencoba untuk menirunya dengan beberapa instrumen, namun tak ada yang mengeluarkan bunyi seperti yang ia dengar. Suara misterius juga didengar para astronot Shenzhou 6 dan Shenzhou 7.

"Sebelum mereka menuju angkasa luar, aku mengatakan pada mereka bahwa suara itu adalah fenomena normal, tak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Yang Liwei seperti dikutip dari situs China.org