CALIFORNIA - Umat Islam Amerika Serikat diresahkan surat ancaman yang dikirimkan ke tiga masjid di California. Dalam surat tulisan tangan itu disebutkan, Donald Trump akan memusnahkan Umat Islam seperti yang pernah dilakukan Hitler terhadap kaum Yahudi.

"Hari pembalasan telah tiba. Ada polisi baru di kota (Donald Trump). Dia akan menyapu Amerika dan membuatnya bersinar kembali. Dia akan memulainya dari orang muslim. Dia akan melakukan apa yang telah dilakukan Hitler kepada orang yahudi di masa lalu kepada orang muslim sekarang. Jadi, bagi Anda orang muslim, segera kemasi barang Anda dan keluar dari sini. Surat ini ditandatangani oleh orang-orang Amerika untuk membuat Amerika lebih baik," begitu isi surat tersebut, seperti dilansir dari laman Slate, Selasa (29/11).

Surat-surat tersebut dikirim ke Pusat Islam Long Beach, Pusat Islam Claremont, dan Pusat Islam Evergreen di San Jose selama sepekan terakhir. Surat mengerikan itu ditujukan kepada anak-anak Setan dan menyebut muslim sebagai orang keji dan kotor yang menyembah Iblis.

Terkait surat ancaman itu, Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) telah meminta polisi untuk meningkatkan keamanan di masjid.

Direktur eksekutif CAIR-LA, Hussam Ayloush, menegaskan bahwa ancaman tersebut berkaitan dengan retorika kampanye Trump yang penuh kebencian. Hal ini seperti menyulut kemarahan para pendukung Trump terhadap muslim.

"Kampanye retorika Trump sangat tidak bertanggung jawab dan sarat kebencian. Ini seperti bahan bakar yang kemudian mengobarkan api kebencian dan kemarahan dari pendukung Trump kepada orang muslim," kata Aylous.

Aylous juga meminta agar penyelidikan terhadap insiden ini dilakukan untuk menegakkan hukum atas tindakan intimidasi agama. Pimpinan CAIR area San Francisco, Zahra Billoo, juga menyatakan hal serupa. Menurutnya, penting bagi para politisi untuk mengatasi Islamofobia di wilayah AS.

"Kami mendesak pihak penegak hukum setempat untuk bekerja dengan para pemimpin komunitas muslim untuk menjamin keselamatan semua rumah ibadah," kata Billoo.

Surat-surat ancaman yang diterima rumah ibadah muslim mengalami lonjakan setelah Trump memenangkan pemilihan presiden November lalu. CAIR menyebut, ada lebih dari 100 insiden anti muslim terjadi di AS hingga saat ini.***