JAKARTA - Postingan Abu Uwais menghasut untuk melakukan rush money dibaca dan dibagi ulang oleh beberapa netizen. Bagi Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), postingan tersebut merupakan satu di antara banyak postingan yang diragukan kebenarannya. "Boleh dikatakan, akhir-akhir ini banyak netizen yang menggulirkan isu viral atau meneruskan, repost, atau redistribusi lagi informasi yang sebenarnya, informasi itu perlu diklarifikasi kebenaran dan sumbernya," kata Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo Noor Iza saat dihubungi detikcom, Minggu (27/11/2016) malam.

Noor mencontohkan, banyak pembaca yang mempercayai sebuah informasi karena tercantum gelar pakar atau ahli. Ternyata, setelah di konfirmasi ahli tersebut tidak pernah berbicara demikian.

"Media sosial menjadi salah satu tempat masyarakat mendapatkan informasi. Namun, tidak semua informasi yang beredar di medsos adalah informasi yang akurat," jelas Noor.

Masyarakat masih kebingungan memverifikasi informasi yang didapat. Namun, masyarakat harus aktif melakukan kroscek informasi.

"Jadi problem, bagaimana cek dan ricek, memang tidak gampang," kata Noor.

Dalam akun Facebook yang dilihat detikcom, Abu Uwais memang menuliskan sejumlah status bertemakan rush money. Pada tanggal 24 November, Abu Uwais yang berstatus guru SMK di Pluit, Jakarta Utara ini menuliskan: RushMoney.. Persiapan tgl 212.. Kita modal sendiri bukan dr pengembang..

Status soal rush money juga ditulis pada 22 November di akun Facebook. "Aksi "RushMoney" mulai berjalan.. Ayo ambil uang kita dari bank milik komunis", tulis Abu Uwais.

Selain status, Abu Uwais melampirkan foto dirinya tidur dengan tumpukan uang. Uang yang ditumpuk membentuk huruf 2 Des, 212, dan kartu ATM di atas tumpukan uang.