JAKARTA - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo mengikuti Rapat Koordinasi dan Dialog Terbuka bersama sejumlah gubernur se-Indonesia. Dia mengajak para Gubernur beserta masyarakatnya, bersatu serta bekerja sama menjaga stabilitas dan membangun daerahnya demi kesejahteraan rakyat. Usai menyampaikan sambutannya, Gatot mengaku tersentuh dengan ucapan anak Kelas Satu SMP. Anak itu menyampaikan kata-kata yang seolah menyindir posisinya sebagai Panglima TNI.

"Pak Panglima sekarang enak ya hidupnya. Panglima sekarang kan hidup diwarisi oleh para pahlawan yang gugur mengorbankan darah, tenaga dan nyawa. Kami seumur Panglima nantinya, belum tentu kondisinya seperti sekarang ini," ungkap Gatot kepada wartawan di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, demikian siaran pers dari Pusat Penerangan TNI, Jumat (25/11).

Beberapa jam kemudian, seorang ulama besar menelepon dan menyampaikan untuk menunjukkan kepada dunia di mana Indonesia merupakan negara besar. Dia mengajak Panglima TNI untuk membuat seluruh nusantara bersatu.

"Mari kita tunjukkan Indonesia itu besar, kita buat Nusantara bersatu, berkumpul semuanya, kalau perlu sorban saya pakai Merah Putih'. Mungkin Tuhan memberikan jalan melalui ulama besar yang menyampaikan seperti itu," tutur Gatot.

"Mari kita perkuat apa yang sudah menjadi pengakuan internasional, bahwa Indonesia adalah penduduk mayoritas Islam yang demokratis, damai, indah dan Rahmatan Lil Alamin," ujar Panglima TNI.

Dalam pertemuan dengan sejumlah gubernur, Gatot mengajak semua komponen di daerah bersama-sama berdoa, dan memakai ikat kepala Merah Putih. "Kita kerahkan semua dan kita tunjukkan kepada dunia bahwa nusantara bersatu dan satu temanya Indonesia Milikku, Indonesia Milikmu, Indonesia Milik Kita Bersama. Itulah Bhinneka tunggal Ika," pungkasnya.(mdk)