PALEMBANG - Setelah sebulan berlalu, kasus pembunuhan sadis terhadap seorang petani bernama Suharto (45), warga Desa Martapura, Kecamatan Sikap Dalam, Empat Lawang, Sumatera Selatan, akhirnya terungkap. Pelaku tak lain warga sekampungnya. Pelaku akhirnya menyerahkan diri ke polisi karena tak tahan selalu dihantui arwah korban. Pelaku berinisial SP (29) kini tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Empat Lawang. Dari penuturan tersangka, dia nekat menghabisi nyawa Suharto lantaran kesal korban tak kunjung membayar utang sebesar Rp2,5 juta. Bahkan saat ditagih, korban justru mengancam tersangka. Sehingga SP menjadi dendam.

Awalnya, tersangka menjual 50 kilogram lada kepada korban seharga Rp4,5 juta. Korban saat itu baru membayar Rp 2 juta dan berjanji secepatnya melunasi sisanya.

Ternyata, janji hanyalah janji yang tak juga dibayarkan. Dalam perjalanan menuju pulang setelah menghadiri hajatan, tersangka bertemu dengan korban yang baru pulang mengantar anaknya sekolah.

Tanpa pikir panjang, tersangka membacok korban membabi buta. Saking kesalnya, tersangka membacok sambil memejamkan mata seperti orang kesetanan. Bacokan tersebut membuat korban terjatuh dengan luka bacok di kepala, di jari tangan, dan di perut sehingga usus terurai.

Kapolres Empat Lawang AKBP Bayu Dewantoro mengungkapkan, tersangka membunuh korban lantaran menaruh dendam karena utangnya tak dibayarkan korban. Tersangka menyerahkan diri ke polisi karena takut merasa dihantui.

"Setelah diaduk-aduk dan secara persuasif, akhirnya pelaku menyerahkan diri dan sekarang diproses di mapolres. Motifnya karena dendam soal utang," ungkap Bayu, Kamis (24/11).

Atas perbuatannya, tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan ancaman 15 tahun penjara. Sejumlah barang bukti saat kejadian telah disita penyidik.

Diberitakan sebelumnya, mayat Suharto dengan kondisi mengenaskan ditemukan di jalan desa setempat yang membuat warga geger, Rabu (5/10) sekitar pukul 07.30 WIB. Kematian korban diduga murni akibat pembunuhan karena sepeda motornya masih berada di TKP. Dari keterangan pihak keluarga, korban mengantarkan anaknya ke sekolah menggunakan sepeda motor satu jam sebelum kejadian.(mdk)