JAKARTA - Upaya pemadaman terhadap kobaran api yang mengepung Israel sejak Senin lalu tidak membuahkan hasil. Kobaran api justru makin meluas ke kota-kota besar yang ada di Israel.

Kebakaran paling parah masih di wilayah Haifa. Salah satu kota yang terkena imbas adalah Yerusalem Timur. Kebakaran di daerah tersebut melanda wilayah Shuafat. Dua rumah di wilayah itu diketahui hangus dilalap si jago merah. Penduduk di daerah tersebut pun saat ini telah dievakuasi.

Bukan cuma di wilayah itu. Api besar juga terlihat di perbatasan, Yerusalem dan Tel-Aviv, Shaar Hagai.

Kebakaran di situ menelan korban. Seorang petugas pemadam kebakaran menderita cidera dan saat ini tengah mendapat perawatan.

Selain Yerusalem Timur, api telah sampai di Tepi Barat. Wilayah Dolev adalah yang paling besar terkena imbas.

Belum diketahui apakah evakuasi sudah dilangsungkan atau belum. Namun, pemadam terus mencoba memadamkan api di daerah itu. Demikian dilansir Times of Israel, Jumat (25/11/2016)

Akibat kebakaran, 80 ribu warga telah diminta dievakuasi.

Kebakaran terjadi setelah kekeringan selama dua bulan dan diikuti dengan angin kencang di utara kota itu. Api yang menyambar dengan liar itu mengancam rumah-rumah di dekat Yerusalem dan Tepi Barat.

Polisi Israel mengatakan ada kemungkinan kebakaran dipicu oleh kesengajaan. PM Israel, Benjamin Netanyahu juga mengatakan, jika benar ada serangan semacam itu, berarti ada teror melanda di wilayah tersebut.

"Tiap kebakaran yang ternyata dipicu oleh kesengajaan kami kategorikan sebagai aksi teror dan akan diberi ganjaran yang sesuai," kata PM Netanyahu.

"Jika ada yang ingin membakar sebagian negeri Israel akan dihukum berat," ia menambahkan.

Terkait dengan besarnya wilayah yang terimbas kebakaran di Israel, PM Netanyahu telah meminta bantuan dari AS dan Rusia. Bantuan-bantuan dari negara-negara Eropa seperti Cyprus, Italia dan Yunani telah datang. Tak terkecuali dari Palestina yang selama ini hubungannya bak api dalam sekam.***