JAKARTA - Pernikahaan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin yang terjadi tahun 2014 lalu, tiba-tiba menjadi perbincangan di dunia maya, setelah pengamat politik pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Boni Hargens mengunggah foto pernikahan Rais Aam PBNU itu ke media sosial, Selasa (22/11).

Boni Hargens melalui akun Twitter-nya @bonihargens, juga menuliskan keterangan pada foto yang diunggahnya. "Kami ucapkan selamat kepada Bapak Wakil Ketua MUI Ma'ruf Amin yang berusia 73 tahun. Hari ini menikahi wanita cantik Wury Estu Handayani, yang berusia 30 tahunan semoga kedua mempelai berbahagia dan langgeng sampai akhir hayat. Amin Yra," tulis Boni.

Selain Boni, akun Twitter Mas Teddy Bayupatti @tbayupatti, mengunggah foto yang sama dengan menambahkan keterangan cicitan yang kurang elok. "Hebat nih pak Maruf Amin Umur 73 tahun k***y sama wanita muda umur 30 tahun," tulisnya. Walaupun kini kedua akun ini sudah meminta maaf secara resmi. Namun kecaman dan protes masih saja mengalir di media sosial. Teddy Bayupatti menyebut secara jelas di profil Twitternya sebagai pendukung pasangan cagub Basuki Tjahaja Purnomo.

Menanggapi serangan terhadap pribadi ulama tersebut, Generasi Muda NU, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), mengingatkan kepada pihak-pihak yang berusaha menjatuhkan para ulama dengan mengunggah foto pribadi dan wilayah privat, demi membunuh karakter pihak yang berseberangan.

Ketua Umum PB PMII, Aminuddin Ma'ruf yang menyayangkan unggahan foto pernikahan KH Ma'ruf Amin, demi untuk menjatuhkan citra ulama dan MUI. "Jangan memperkeruh suasana dengan hal-hal yang sensitif dan provokatif, apalagi menyangkut soal ulama," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (23/11).

Ia memandang tindakan itu tidak elok. Sudah saatnya setop menghujat dan saling fitnah, hanya demi urusan politik.

Untuk mendinginkan suasana, generasi muda NU memandang belum akan membawa masalah ini ke ranah hukum bila pihak yang mengunggah foto meminta maaf. Ia menilai kalau mereka meminta maaf dan mengakui kesalahannya itu sudah cukup.

"Sampai saat ini sepengetahuan saya belum ada upaya hukum yang ditempuh baik dari PMII dan generasi muda NU," ujarnya.

Putri Gus Dur Alissa Wahid juga menyesalkan makin banyaknya serangan personal kepada ulama-ulama, seperti KH Ma'ruf Amin, Gus Mus, Quraish Shihab, dan Buya Maarif.

"Tak ada adab," ujarnya lewat kicauan di Twitter.

Ia mengingatkan agar tidak terperangkap oleh kepentingan sesaat dan melakukan hal-hal yang melanggar prinsip serta kepentingan jangka panjang..

"Hanya karena kepentingan politik, kok tega mengobok-ngobok ranah privat ulama, bahkan memaki-maki dengan kasar seperti ini," katanya.

Klarifikasi

Dalam klarifikasinya Boni Hargens mengaku tak sengaja. "Saya minta maaf untuk salah teknis terkait foto nikah pimpinan MUI. Foto msk ke HP saya dari WA yang dikirim Bung Bithor.Kepencet 'share' saat mau disave," ujarnya.

Setiba di Tanah Air, kata Boni, ia akan bersilaturahim ke KH Ma'ruf Amin. "Tks utk bntuan Bro Djabir Mawardy dan Bro Yaqut Cholil," ujarnya.

Boni Hargens merupakan pengamat politik Universitas Indonesia. Ia merupakan pengamat yang selama ini menilai ada aktor politik atau pihak-pihak yang menunggangi di balik demo bela Islam 4 November lalu.

"4 November mainan para aktor pecundang. Ada indikasi uang korupsi dari kekuasaan 10 tahun lalu ikut mendanai aksi kotor tsb. usut tuntas#," tulis Boni di Twitter, Sabtu (12/11). ***