SUKABUMI - Sekitar 820 ribu laki-laki di Jawa Barat pernah berhubungan seks dengan wanita pekerja seks komersial (PSK).

Informasi ini disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam kampanye peduli HIV dan AIDS di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi Rabu (16/11). ‘'Memang tidak ada yang mengaku, namun ada data yang kami peroleh sekitar 820 ribu laki-laki pernah berhubungan dengan WPS (wanita pekerja seks),’’ kata dia kepada wartawan.

Sementara itu kata Aher, jumlah WPS di Jabar mencapai sekitar 18 ribu orang. Menurut dia, fenomena ini rentan menularkan HIV dan AIDS ke sejumlah kalangan. Hal itu misalnya ibu rumah tangga (IRT) yang terkena HIV dari suaminya.

Aher menuturkan, masalah laki-laki yang berhubungan dengan WPS disebabkan sejumlah faktor.  Hal itu di antaranya terkait urusan ekonomi, moral, dan kearifan lokal serta pengaruh lingkungan. Ke depan, kata Aher, para laki-laki atau suami harus setia pada pasangannya masing-masing. Sehingga akan terhindar dari potensi penyebaran HIV dan AIDS.

Data yang diperolehnya, kata Aher, hingga Desember 2015 lalu jumlah penderita HIV dan AIDS di Jawa Barat mencapai 4.154 orang. Ribuan penderita itu, kata dia, tersebar di semua kabupaten/kota yang ada di Jabar. Para penderita atau ODHA dinilainya harus mendapatkan pendampingan dan dorongan agar mempunyai semangat hidup dan tidak ada diskriminasi.

Menurut Aher, kepedulian ini untuk bisa menyelamatkan generasi muda bangsa. Dia mengakui yang paling rentan terkena HIV dan AIDS yakni perempuan pekerja seks dan pelanggannya, pasangan homoseksual, dan pecandu narkoba dengan jarum suntik. Padahal, tindakan tersebut rentan terkena penyakit HIV dan AIDS.***