JAKARTA - Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bertemu Abraham Samad di kediamannya. Mereka membahas berbagai persoalan di dalam negeri, salah satunya mengenai rawannya pimpinan KPK menjadi target serangan balik koruptor. "Menjadi pimpinan KPK itu harus tahu bagaimana koruptor menyerang balik. Kita ini (saat menjabat ketua KPK) telah menegakkan hukum. Ibarat membangun rumah di pinggir pantai. Ketika ada ombak besar, kita harus mengantisipasinya karena sudah resiko membangun rumah di tepi pantai akan ada ombak," kata Antasari.

Tetapi Antasari menyatakan, dirinya tidak menyesal dengan apa yang pernah dia lakukan ketika menjadi ketua KPK. Karena, kata dia, itulah tugas dirinya.

"Saya justru akan menyesal kalau saya pernah melanggar SOP KPK," ujar Antasari di hadapan Abraham Samad.

Karenanya dia berpesan kepada pimpinan KPK saat ini untuk berhati-hati. "Karena pasti ada perlawanan. Tapi harus tetap mengungkap korupsi," katanya.

Senada dengan Antasari, Abraham Samad pun demikian. "Orang semua tahu, meski tidak mengikuti. Mereka yakin ini yang terjadi kepada kami adalah serangan balik dari koruptor," ujarnya.

Jika ingin menjadi pimpinan KPK yang tidak dikriminalisasi, menurut Abraham, seorang komisioner tidak perlu membongkar korupsi yang besar.

"Kenapa saya katakan demikian, ketika KPK memberantas korupsi dengan cara progresif tanpa pandang bulu. Maka saya yakin pimpinan KPK pada saat itu akan mendapat kriminalisasi. Di zaman saya semua informasi tertutup, tak boleh ada yang bocor sedikit pun," katanya.(mdk)