TEGAL - Berbagai upaya ditempuh untuk mengajarkan kepada anak sejak usia dini untuk menyayangi binatang. Di Kota Tegal, Jawa Tengah, misalnya, puluhan siswa sekolah taman kanak-kanak (TK) memilih cara yang unik dan menarik agar lebih dekat dengan hewan yang acap kali menyengat manusia, yaitu lebah.  Tidak dengan buku atau menonton sebuah pemutaran video, guru-guru di TK/RA Bias Assalam, Kota Tegal, mengajak anak-anak melihat langsung proses pengembangbiakan dan belajar berlatih menjinakkan serangga penyengat di rumah lebah milik Tejo Asmoro di Kelurahan Sumurpanggang, Kecamatan Margadana, awal pekan lalu.

Awalnya, "laskar bocah" itu merasa takut saat pertama kali melihat langsung penangkaran lebah tersebut. Namun dengan didampingi sang pawang, guru dan orangtuanya, anak-anak itu pun memberanikan diri mendekat.

Sebelum mendekat ke koloni ribuan lebah di dalam penangkaran, ada ritual khusus yang dilakukan anak-anak terlebih dahulu. Yakni, berwudhu dan berdoa bersama-sama dengan membaca surat Al-Fatihah.

Keseruan terpancar dari raut muka anak-anak yang masih polos. Mereka begitu ceria dan semringah bisa menyaksikan cara lebah berkembang biak di dalam penangkaran. Anak-anak itu juga sempat memegang dan memindahkan sarang lebah dengan cara dipegang dengan kedua tangannya.

Namun, sejumlah anak-anak di antaranya sempat menangis lantaran tak sengaja disengat lebah saat memegang sarang serangga tersebut. Bukannya kapok dan tidak ingin berdekatan dengan lebah, mereka justru kembali berinteraksi berdekatan dengan lebah.

"Sebenarnya lebah ini binatang yang bisa dekat dengan manusia. Mereka tidak menganggu kalau tidak diganggu," ucap Tejo Asmoro.

Agar tidak terganggu saat berdekatan dengan lebah, kata dia, jangan sampai mengusik lebah saat terbang ataupun di dalam kotak penangkarannya.

"Siapa saja bisa berdekatan dengan lebah. Tapi syaratnya jangan sampai mengganggu mereka. Dan juga lebih baik berwudhu dulu dan berdoa," dia menambahkan.

Seorang guru, Iin Maelarsih mengatakan, sekolahnya memang sengaja membawa para anak didiknya ke rumah lebah agar mereka mengetahui secara langsung, tidak hanya teori di kelas saja.

"Kita ketahui bersama jika lebah ini termasuk binatang yang disebutkan dalam Alquran, juga berguna bagi manusia," ujar Iin.

Adapun Zaldan seorang siswa, mengaku senang dapat melihat langsung bagaimana tempat penangkaran lebah.

"Awalnya takut disengat sih, tapi ternyata enggak," kata Zaldan.

Berinteraksi dengan lebah ini merupakan pengalaman pertama Zaldan. Ia merasa tertantang dengan binatang yang selama ini diakuinya cukup menakutkan dirinya.

"Hmm, saya takut benar sama lebah. Tapi setelah datang ke sini (rumah lebah) dan tahu bagaimana caranya biar enggak kesengat. Jadi sekarang sudah enggak takut lagi," kata bocah yang belajar jadi pawang lebah tersebut.(lpc)