THINK globally, act locally. Demikian prinsip yang dijalani para perantau di luar negeri yang masih memegang teguh budaya lokal. Sebab, hidup di negeri orang lain, bukan berarti melupakan prinsip, kearifan lokal dan budaya serta potensi di Indonesia. Hal itulah yang telah dilakukan Clara Vincent Make Up yang terus mempromosikan potensi daerah asal Indonesia, salah satunya adalah rias ala Minang atau Minangkabau.

Secara umum, Minangkabau atau disingkat Minang dikenal sebagai salah satu entitas kultural dan geografis yang ditandai dengan penggunaan bahasa, adat yang menganut sistem kekerabatan matrilineal, dan identitas agama Islam. Akan tetapi, Minang secara geografis, Minangkabau meliputi daratan Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, pantai barat Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan Negeri Sembilan di Malaysia.

Rias Minangkabau

Berbeda dengan rias pengantin adat Padang, rias pengantin Jakarta, rias pengantin Palembang, Jawa, Sunda atau pengantin Minang berjilbab, menjadi mode yang familiar di Nusantara. Lalu, bagaimana dengan di Hongkong?

''Riasan Minangkabau menurut saya riasan yang amazing di antara riasan adat yang ada di Indonesia yang begitu banyak adat istiadat dan budayanya,'' ujar Clara Vincent, pemilik Clara Vincent Make Up yang saat ini bergelut bisnis di Hongkong kepada Hariansemarang.com, Jumat (11/11/2016).

Hal itu, menurut Clara, terlihat dari hiasan asesoris yang ada di kepala yang melambangkan kemegahan yang ada daerah adat setempat. ''Tentunya semua itu didukung juga oleh make up yang amazing untuk melengkapi kemegahan itu sendiri. Jadi menurut saya, make up, asesories, baju, adalah hal yang saling berkaitan satu sama lainya untuk menciptakan suatu karya yang amazing,” tutur Clara yang tak lama ini mempromosikan rias Minangkabau di Negeri Beton tersebut.

Dia juga menjelaskan, bahwa pihaknya sangat senang sekali bisa mengeksplore berbagai konsep rias dari berbagai daerah asal Indonesia. Meskipun ia sendiri dari Jawa Timur, akan tetapi justru mempromosikan adat Indonesia di luar negeri adalah bentuk nasionalisme. ''Saya pribadi sebagai pelaku MUA (Make Up Artist) sangat bangga dan senang banget bisa merias riasan adat daerah, terutama adat daerah yang ada di Indonesia yang kaya dengan berbagai macam kultur budayanya,'' tandas dia.

Clara Vincent sebagai jasa make up, dikatakan Clara, tidak hanya bergerak dan melayani pelanggan dari Hongkong saja, namun juga siap melayani di Indonesia. Ia sendiri menegaskan, bahwa bisnis make up tersebut tidak semata-mata mencari rupiah maupun dolar, melainkan juga upaya melestarikan dan promosi budaya serta local wisdom asli Indonesia. (Red-HS99/Foto: Clara). ***