JAKARTA - Secara mengejutkan Donald Trump mengungguli Hillary Clinton dalam pertarungan Pemilihan Presiden AS. Trump berhasil meraih suara sebanyak 276, sementara rivalnya Hillary Clinton mendapat 218 suara.  Dengan hasil itu, Trump siap menuju Gedung Putih menjadi Presiden ke-45 AS. Sosoknya yang kontroversial membuat banyak pihak mencibir kemenangannya.

Tidak sedikit yang merespon negatif kemenangan Trump. Bukan hanya rakyat AS, tapi juga dunia. Termasuk Indonesia. Terpilihnya Trump dikhawatirkan mengganggu perekonomian Tanah Air dan perekonomian global. Itu sudah mulai terlihat dari gejolak di pasar modal kemarin.

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menilai kemenangan Trump berdampak buruk pada perekonomian nasional lantaran akan membuat pergerakan pasar lesu. Sebab, pasar lebih pro terhadap kebijakan Hillary, rival Trump dalam ajang Pilpres di AS.

Eva khawatir, bank sentral AS justru makin nekat menaikkan suku bunga dan bakal berdampak pada pelemahan Rupiah ke depannya.
"Jangan lupa ekonomi Amerika signifikan, dan terutama jangan lupa The Fed ancang-ancang untuk menaikkan interested, kalau naik itu dampaknya ke kita, juga nanti Rupiah melemah lagi," kata Eva di gedung DPR, Rabu (9/11) kemarin.

"Sementara sekarang kita lagi-lagi nya menerima tax amnesty. Dolar lagi masuk ke sini-sini, ternyata begitu hasil yang sementara (sebelum ada pengumuman kemenangan) ini pun sudah berdampak ke IHSG. Rupiah juga pasti akan melemah karena biasanya hubungannya kalau saham kaitannya ke itu," sambung Eva.

Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sempat mengeluarkan keluhan serupa pada Selasa (8/11) lalu, atau sehari sebelum Trump resmi terpilih Presiden AS. Ketakutan lain dirasakan JK, sapaan akrabnya, Trump dikhawatirkan hanya melindungi kepentingannya sendiri.

Sehingga dia melihat bakal ada kesulitan tidak hanya Indonesia, melainkan para negara lain, dalam mengembangkan perekonomiannya.
"Indonesia dan dunia ingin sesuatu yang damai ekonomi berjalan. Kalau Trump (terpilih) dunia jadi susah itu, kalau orang mengharapkan banyak Hillary (terpilih), tunggu saja," ujar JK.

Meski banyak pihak resah, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Ketua Umum Partai Golkar, setya Novanto justru menyambut bahagia. Dua politisi ini memang sempat bikin heboh lantaran menghadiri kampanye Trump di AS beberapa bulan lalu. Mereka percaya Trump mampu membawa perekonomian dunia, termasuk Indonesia semakin membaik. .

Fadli menyebut keuntungan bagi Indonesia terutama bagi segi bisnis, perdagangan dan investasi lainnya. "Buat Indonesia akan lebih bagus, karena kalau Donald Trump pasti kerjasamanya lebih pada arah bisnis, entrepreneur. Bahkan dia sendiri mengatakan dia adalah seorang builder," kata Fadli, kemarin.

Sementara Setya, mengaku bahagia dan bersyukur dengan kemenangan Trump. Menurutnya, kemenangan Trump diharapkan bisa menjadi keuntungan bagi negara Indonesia.

"Mudah-mudahan kemenangan ini hubungan antara Indonesia dan juga Amerika Serikat akan lebih baik. Khususnya baik di dalam perdagangan dalam instansi dan hubungan bilateral ini bisa semakin akrab," terang Setya.(mdk)