SURABAYA - Nyali boleh besar saat berbuat kejahatan. Tapi tidak jika berkaitan dengan hantu. Lantaran takut hantu, satu dari dua pelaku jambret akhirnya menyerahkan diri saat polisi mencari keberadaan mereka di kawasan Makam Rangkah. Dari hasil pemeriksaan, pelaku akhirnya keluar dari kawasan makam, lantaran merinding saat bersembunyi di balik nisan.

Fachrul (20), sang penjambret itu akhirnya menyerahkan diri ke petugas Polsek Tambaksari yang tengah mencarinya di kawasan kuburan.

Saat ditangkap, pelaku jambret yang beraksi bersama rekannya, Rio, yang kini buron, tampak pucat keluar dari persembunyian.

Di hadapan petugas, Fachrul mengaku ketakutan saat menyadari sedang berada di tengah Pemakaman Umum Rangkah, Surabaya.

"Tak ingin bertemu makhluk halus, pelaku langsung keluar dari balik ratusan nisan dan menyerahkan diri," ujar AKP David Triyo Prasojo, Kapolsek Tambaksari.

Sebelumnya, para pelaku itu beraksi di Jalan Tambakrejo, Surabaya.

Menaiki motor matik bernopol L 6113 FV, keduanya berhasil menggasak satu handphone I-Phone 6s milik penumpang becak.

Secara kebetulan, polisi yang berada tak jauh dari lokasi langsung melakukan pengejaran.

Para pelaku yang sehari-hari berprofesi sebagai penjaga warnet itu kabur setelah motor yang digunakan, ditabrak mobil patroli polisi.

"Walau sempat terjatuh, mereka berhasil berdiri dan berlari terpisah untuk mempersulit kejaran polisi," imbuh David.

Secara kebetulan, Fachrul memilih kabur ke arah TPU Rangkah dan bersembunyi jauh ke dalam.

Pengejaran dan pencarian itu berlangsung hingga menjelang malam.

Namun tak lama kemudian, Fachrul akhirnya keluar dari persembunyian dan menyerahkan diri.

Di hadapan petugas, pelaku mengaku ketakutan saat berada di tengah pemakaman.

Hingga kini, petugas masih melakukan penyidikan dan memburu Rio, yang saat ini tengah kabur.

sedangkan pelaku Fachrul kini memilih meringkuk di sel tahanan, ketimbang bertemu hantu di TPU Rangkah.(jpnn)