ROMA - Pasca diguncang gempa yang meluluhlantakkan Italia tengah dan menewaskan hampir 300 orang, hampir 250 gempa bumi yang cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan struktural menggoyang Negeri Pizza itu. Demikian laporan Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia.

Gempa berkekuatan 5,0 SR yang terjadi pada Kamis kemarin adalah gempa keempat dalam seminggu terakhir. Hentakan dari gempa dangkal tersebut bagian dari runtutan aktivitas seismik yang paling signifikan di negara itu dalam satu generasi.

"Semakin banyak rangkaian terbaru dari gempa bumi yang telah meratakan desa abad pertengahan, termasuk banyak rumah, gereja, gedung-gedung publik dan monumen. Dan kerusakan lebih mungkin berada di jalan," menurut lembaga Geofisika dan Vulkanologi Gianluca Valensise seperti dikutip dari USA Today, Jumat (4/11/2016).

Baca: Korban Tewas akibat Gempa Italia Tembus 159 Jiwa

Valensise mengatakan salah satu gempa dapat melemahkan gempa lain di dekatnya, sehingga pecah dan menyebabkan gempa baru. Efek domino yang dihasilkan dapat bertahan atau lebih, terutama di daerah seperti Pegunungan Apennine Italia, padat dengan jalur patahan dan mengalir sebagian besar ke semenanjung Italia.

"Ini mungkin apa yang kuta telah alami sejak Agustus. Setidaknya dalam teori, proses ini bisa berlanjut tanpa henti," kata Valensise.

Hampir mustahil untuk menentukan kapan gempa bumi akan terjadi atau berapa lama gempa susulan akan berlangsung. Italila belajar dari pelajaran pada gempa tahun 2009. Saat itu, enam ahli geologi Italia dan salah satu pegawai negeri sipil diputuskan bersalah atas pembunuhan tahun 2009, setelah mengecilkan risiko gempa bumi enam hari sebelum gempa berkekuatan 6,3 SR meratakan kota L'Aquila, timur dari Roma. keyakinan mereka terbalik hanya pada tahun 2014.

Terakhir kali Italia mengalami kerusakan hebat oleh serangkaian gempa bumipada tahun 1980 ketika sebuah gempa berkekuatan 6,9 SR dan gempa susulannya menewaskan 3.000 orang tewas.