SYDNEY - Mulai hari Minggu (30/10/2016) ini, Undang-undang Federal Legalisasi Budidaya Ganja resmi diberlakukan di Australia. UU tersebut memungkinkan budidaya tanaman ganja untuk tujuan pengobatan. Otoritas Pengawasan Obat Australia akan mulai menerima pengajuan izin budidaya marijuana pada Senin (31/10/2016).

Orang atau organisasi yang berminat mendapatkan izin untuk menanam ganja obat ini ini perlu menunjukan kalau mereka akan memasok [tanaman ganja mereka] untuk pabrik pembuat ganja obat berlisensi atau peneliti.

Mereka perlu juga menjalani tes uji kelayakan dan kepatutan pribadi dan menunjukan kalau kawasan budidaya yang akan mereka gunakan aman atau [terjaga ketat].

Informasi ketentuan tentang skema lisensi ini dalam beberapa minggu terakhir telah menarik minat ratusan orang yang berencana mengajukan izin, baik dari perusahaan internasional hingga operator kecil.

Tercatat sudah ada tiga perusahaan obat ganja yang terdaftar di Bursa Efek Australia dan perusahaan keempat siap mendaftrar dalam waktu dekat.

Tom Richardson dari kelompok investasi 'The Motley Foot Australia' mengatakan pasar ganja obat dalam negeri bisa bernilai lebih dari 75 juta dollar Australia atau sekitar Rp 744 miliar per tahun.

"AS memiliki pasar marijuana yang mapan dan tidak ada alasan untuk menganggap permintaan konsumen atau harga produk di Australia akan relatif berbeda dengan dua perbedaan populasi di negara ini," katanya.

Namun demikian, Richardson mengatakan berinvestasi di pasar yang berkembang bukan sesuatu yang pasti menguntungkan.

"Sejumlah perusahaan perawatan kesehatan terbesar di Australia – seperti Cochlear yang membuat alat bantu pendengaran, CSL yang membuat produk pengobatan gawat darurat untuk rumah sakit, atau Resmed yang membuat produk obat untuk pengobatan gangguan tidur – semua perusahaan ini memiliki pasar jutaan dollar, sehingga 750 juta dollar setahun ibarat setetes air di lautan saja.”

Bedrocan Australia, yang memiliki kaitan dengan perusahana obat marijuana dari Belanda, Bedrocan, dan perusahaan obat Kanada Tilray, keduanya mengatakan mereka akan mengajukan izin budidaya ganja legal, sebagaimana juga yang akan dilakukan oleh perusahaan Australia MGC Farmasi dan AusCann.

Managing Director AusCann, Elaine Darby mengatakan perusahaannya berharap sudah bisa menanam pohon ganja di Australia Barat pada pertengahan tahun depan dan akan mulai memasok produk jadi mereka mulai akhir tahun depan.

"Produk awal [dari budidaya ganja] AusCann akan digunakan dalam beberapa studi klinis kami serta diberikan kepada dokter yang ingin menyediakan dari awal dan [bidang kedokteran] yang sangat membutuhkan [obat-obatan ganja] yang pada saat ini tampaknya seperti nyeri neuropatik dan pengobatan anti epilepsi kronis," katanya.

Produk pertama ganja obat dari AusCann tampaknya akan berupa obat penguap dan obat-obatan yang akan ditempatkan dibawah lidah.

Dirahasiakan

Perusahaan ini telah bermitra dengan produsen marijuana legal terbesar di Amerika Utara, Canopy Growthcorp, dengan tujuan untuk mengakses contoh kawasan budidaya terbesar di Kanada, teknik produksi dan dari 16 ribu orang pasien mereka.

Elaine Darby mengatakan permintaan [obat berbahan dasar ganja] dari dokter di Australia sudah cukup kuat.

"Mereka akan sangat senang mendapatkan banyak informasi berguna yang kami dapatkan dari berbagai studi internasional dan juga data pasien pada umumnya," kata Darby.

"Ada puluhan ribu pasien di Kanada yang telah menggunakan obat-obatan ini selama bertahun-tahun sehingga kita bisa memiliki akses ke semua informasi itu," ia menambahkan.

Budidaya tanaman ganja legal pertama telah dimulai dilakukan pada awal tahun ini oleh Pemerintah Victoria dengan persetujuan pemerintah federal dan lokasinya dirahasiakan.

Meski ini menjadi momentum yang dinantikan oleh sektor obat-obatan dari ganja, namun salah satu tokoh yang sangat keras memperjuangkan peraturan ini di Australia telah memutuskan untuk tidak mengajukan izin menanam ganja obat.

Lucy Haslam mempelopori desakan nasional legalisasi ganja obat setelah anaknya Daniel menderita kanker usus.

Rokok ganja telah membantu mengurangi mual, muntah dan nafsu makan yang buruk yang dialami anaknya akibat kemoterapi.

Keluarga Haslam ini telah membeli sebuah lahan pertanian untuk membudidayakan ganja obat, tetapi sekarang mereka pesimistis industry ini akan menguntungkan bagi mereka.

“Ini berpotensi menjadi industri yang sengit,” kata Lucy Haslam dalam wawancaranya dengan ABC.

"Kami melihat banyak perusahaan besar yang sangat berminat mengeruk keuntungan dari [UU ini] sampai mereka datang ke Australia," katanya.

"Jadi ini beresiko menjadi sesuatu yang bertujuan untuk mengejar keuntungan semata ketimbang untuk kepentingan pasien," ia menambahkan.

Untuk saat ini Lucy Haslam akan fokus pada usahanya di bidang pendidikan.

Rintangan

Lucy Haslam juga merasa khawtir jika orang-orang tidak memahami sistem baru ini mereka akan tetap membeli marijuana secara illegal.

"Resikonya adalah membuat sebuah sistem yang berbelit-belit dan rumit bagi pasien dan pemberi resep yang pada dasarnya itu tidak diperlukan pada kondisi sebelumnya yang sudah ada sehingga orang akan memilih membeli ganja [untuk keperluan pengobatan] dari pasar gelap,” katanya.

Penasehat investasi, Tom Richardson mengingatkan kalau perusahaan ganja obat masih menghadapi sejumlah rintangan baik dari sisi legal, politik dan UU untuk dijelaskan sebelum mereka bisa menuai keuntungan dari bisnis ini.

"Pada saat ini perusahaan-perusahaan ini tidak terlalu baik dalam berinvestasi karena merekan akan menghasilkan sedikit keuntungan yang tidak mengejutkan karena tidak ada pasar ganja obat yang benar-benar terbangun di Australia,” katanya.

"Kebijakan pemerintah di sektor ini dapat berubah dengan cepat, misalnya jika pasien menderita cedera atau kesakitan sebagai akibat dari mengkonsumsi obat ganjam pemerintah akan dengan cepat menutup sektor ini.”