DAMASKUS - Pemerintah Suriah bereaksi keras terhadap pemboman milisi Kurdi di Suriah utara oleh angkatan udara Turki. Damaskus pun bersumpah akan campur tangan jika Ankara mengirimkan pesawat-pesawatnya melewati perbatasan. Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pertahanan Suriah menuduh Turki melakukan agresi keji yang menargetkan warga tidak bersalah. Kementerian Pertahanan Suriah juga menganggap aksi itu berbahaya karena bisa meningkatkan situasi.

"Setiap upaya untuk sekali lagi melanggar wilayah udara Suriah oleh pesawat perang Turki akan ditangani dan mereka akan ditembak jatuh oleh semua sumber daya yang tersedia," bunyi peringatan Damaskus seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (22/10/2016).

Senjata artileri Turki telah menembaki milisi Kurdi, yang tengah berperang melawan pemberontak yang didukung Ankara untuk mendapatkan wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh ISIS. Turki mengatakan bahwa serangan udara tersebut menewaskan 200 warga Kurdi, meskipun milisi Kurdi YPG menyatakan hanya 15 orang yang tewas.

Suriah menyebut jumlah korban 150 warga sipil yang tidak bersalah dan mengatakan bahwa tindakan tidak bertanggung jawab itu akan mempunyai konsekuensi yang akan mengancam stabilitas dan keamanan di kawasan itu.

Serangan udara Turki ke Suriah semakin sering dilakukan, seiring meningkatnya pertempuran di sekitar Aleppo, dengan setidaknya ada empat faksi yang berlomba-lomba menguasai Suriah utara dengan membawa agenda masing-masing.