MOSUL - Tentara Irak bersama milisi Kurdi sudah mulai menggempur wilayah Mosul untuk mengusir kelompok ISIS. Pejabat senior Kurdi, Hoshiyar Zebari, menyebut operasi militer besar-besaran di Mosul membuat ISIS kebingungan dan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi bersembunyi. Irak bertekad operasi pembebasan Mosul dari pendudukan kelompok Islamic State  atau ISIS menjadi pertempuran klimaks. Operasi pembebasan Mosul oleh Irak didukung Amerika Serikat (AS).

Zebari mengatakan pasukannya telah memperoleh data intelijen yang menyebut Baghdadi bersembunyi di kota yang dihuni lebih dari satu juta jiwa itu. Menurutnya, ada hingga 6 ribu militan ISIS berada di Mosul.

Zebari, seperti dikutip Reuters, Kamis (20/10/2016), melanjutkan bahwa Baghdadi kemungkinan bersembunyi dengan pembuat bom kelompok ISIS yang bernama Fawzi Ali Nouimeh.

Mosul yang merupakan kota terbesar kedua Irak jatuh ke tangan ISIS pada musim panas 2014. Di sebuah masjid di kota itu pula, Baghdadi memproklamirkan berdirinya “kekhalifahan” Islam dan mengklaim dirinya sebagai khalifah.

“ISIS bingung, mereka tidak tahu apakah akan mendapat serangan dari timur atau barat atau utara,” ujar Zebari.

Jika berhasil, operasi pembebasan Mosul akan menjadi pukulan terbesar yang dialami ISIS. Perdana Menteri Irak Haider Al-Abadi telah bersumpah membebaskan Mosul dari pendudukan ISIS pada tahun ini.

Pejabat militer Irak, Letnan Jenderal Thalib Shaghati, pada hari Rabu menyerukan warga Irak ikut berjuang melawan ISIS di Mosul. Sejak operasi militer diluncurkan Senin, para militan ISIS telah melakukan perlawanan sengit di sejumlah desa di Mosul. 

ISIS bahkan meluncurkan truk yang sarat dengan bahan peledak ke arah garis depan pertempuran serta menembakkan mortir untuk memperlambat kemajuan pasukan Irak.